Keunggulan Sistem Deteksi Penipuan dalam Meningkatkan Keamanan Bisnis

digital, Tips121 Dilihat

Mengenal Fraud Detection System: Pentingnya Mencegah dan Mendeteksi Penipuan dalam Bisnis

Di Amerika Serikat, skandal fraud terbesar dalam sejarah pernah terjadi 22 tahun yang lalu dengan bangkrutnya Enron. Perusahaan trading komoditas terbesar di negeri Paman Sam tersebut hancur dalam waktu satu bulan akibat tindakan penipuan menggunakan mekanisme akuntansi. Seiring perkembangan teknologi, modus operandi penipuan dalam sebuah perusahaan pun semakin canggih, mulai dari memasang mesin tambahan di balik mesin EDC untuk merekam data kartu kredit dan debit, hingga menipu sistem deteksi biometrik menggunakan topeng.

Kini, penting bagi setiap perusahaan untuk menerapkan Fraud Detection System (FDS) guna mencegah dan mendeteksi penipuan yang bisa merugikan bisnis mereka.

Pengertian Fraud Detection

Fraud detection adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk mengambil tindakan sebelum uang atau aset diambil oleh penipu yang tidak bertanggung jawab. Setiap industri membutuhkan sistem ini karena modus operandi penipuan dapat bervariasi tergantung situasi dan kondisi.

Sebagai contoh, dalam transaksi perbankan, bank dapat mendeteksi adanya penipuan ketika satu kartu kredit digunakan di dua tempat yang berbeda secara bersamaan. Sedangkan untuk perusahaan asuransi, contoh fraud termasuk pemalsuan kecelakaan untuk mendapatkan klaim.

Sistem FDS terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Fraud Detection System untuk Calon Pengguna atau Customer

Sistem ini digunakan untuk menghindari kehadiran pengguna palsu, pengguna dengan akun ganda, calon nasabah bermasalah, dan sebagainya.

2. Fraud Detection System untuk Customer yang Sudah Ada

Sistem ini bertujuan mendeteksi penipuan yang dilakukan oleh pelanggan yang sudah ada sebelumnya. Contohnya bisa berupa memasukkan data transaksi dengan nominal di atas batas wajar atau penipuan menggunakan kartu kredit yang hilang.

Cara Kerja Fraud Detection System

Cara kerja sistem deteksi fraud di sebuah perusahaan bisa berbeda-beda tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Namun secara umum, sistem ini melibatkan serangkaian aktivitas berulang yang digunakan untuk memetakan pola kerja penipuan tersebut.

Pemetaan pola tersebut kemudian digunakan untuk menyusun sistem atau algoritma yang bertujuan mencegah terjadinya pola fraud serupa di masa depan. Praktisi dalam bidang ini dapat menggunakan analisis data statistik atau kecerdasan buatan (AI) sebagai pendekatan dalam menyusun sistem FDS.

Dalam menghadapi model-model penipuan yang semakin rumit dan frekuensi penipuan yang semakin tinggi, pemasangan sistem deteksi fraud secara real-time dengan menggunakan AI lebih disarankan. Sebagai contoh, teknologi liveness detection digunakan saat memverifikasi pengguna baru dalam sebuah layanan.

Proses kerja fraud detection system menggunakan model ini meliputi:

1. Data Mining

Data pelanggan diambil sesuai kebutuhan dan dikelompokkan berdasarkan klasifikasi yang berlaku. Hal ini bertujuan agar data transaksi konsumen dapat teridentifikasi sehingga pola penipuan mulai terbentuk.

2. Menemukan Pola dengan Neural Network

Setelah data terkumpul dan pola transaksi mulai terlihat, AI dengan neural network mencari pola-pola transaksi yang mencurigakan. Pola-pola transaksi ini kemudian dianalisis lebih lanjut untuk diklasifikasikan apakah termasuk penipuan atau tidak.

3. Machine Learning

Pola penipuan mulai terlihat melalui proses machine learning.

4. Pattern Recognition

Sistem secara otomatis mendeteksi penipuan berdasarkan pola dan karakteristik tertentu, kemudian mengelompokkannya sesuai dengan pola tersebut.

Misalnya, Google Business Group (GBG), anak perusahaan Google yang mengurusi masalah bisnis Google, telah mengembangkan sistem deteksi fraud yang efektif. Strategi mereka melibatkan langkah-langkah seperti:

  • Mengeluarkan digital credit scoring berdasarkan data nasabah yang berhasil dikumpulkan.
  • Mengecek alamat email dan IP Address pengguna untuk mendeteksi adanya virus seperti trojan atau malware.
  • Memeriksa nomor handphone pengguna dengan cara yang sama.
  • Cross check data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah untuk memastikan identitas pengguna dan mencegah penipuan.

Manfaat Fraud Detection System untuk Bisnis

Saat ini, seluruh industri membutuhkan sistem deteksi fraud. Mengapa? Berikut ini adalah manfaat dari menyusun dan menggunakan sistem FDS yang efektif:

1. Melindungi Perusahaan dari Pengguna Bermasalah

Dengan mendeteksi adanya virus pada perangkat dan jaringan yang digunakan oleh pengguna, perusahaan dapat melindungi diri dari tindakan peretasan. Hal ini sangat penting terutama bagi perusahaan keuangan karena serangan terhadap sistem mereka dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.

2. Melindungi Pengguna Lain dari Pengguna Bermasalah

Dengan sistem deteksi fraud yang baik, perusahaan dapat mencegah pelanggan menjadi korban tindakan kriminal seperti perampokan atau penculikan. Hal ini akan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang disediakan oleh perusahaan.

3. Mencegah Money Laundering

Sistem FDS dapat membantu menekan potensi terjadinya money laundering dalam bisnis. Dengan mendeteksi pola transaksi yang mencurigakan, perusahaan dapat mencegah tindak pidana pencucian uang dan menghindari terlibat dalam skandal yang merugikan bisnis mereka.

4. Menciptakan Ekosistem Transaksi yang Aman dan Nyaman

Sistem FDS yang baik akan menciptakan ekosistem transaksi yang aman dan nyaman bagi pengguna. Dengan adanya sistem keamanan yang baik, pelanggan akan merasa lebih percaya dalam menggunakan aplikasi atau layanan perusahaan.

5. Meningkatkan Pendapatan dan Keuntungan

Penerapan sistem deteksi fraud yang efektif akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan. Dengan risiko penipuan dan peretasan yang dapat dikurangi, pelanggan akan lebih cenderung membeli barang atau jasa dari perusahaan tersebut. Selain itu, risiko terlibat masalah dengan pejabat publik di masa depan juga dapat ditekan.

Meskipun fraud dalam bentuk manipulasi akuntansi seperti kasus Enron masih bisa terjadi, penting bagi perusahaan maupun pelanggan untuk tetap waspada terhadap penipuan dalam berbagai bentuknya. Dengan menerapkan sistem deteksi fraud yang baik, semua pihak dapat bekerja sama untuk mencegah dan mengurangi risiko kerugian akibat penipuan dalam bisnis.