Perhitungan Kalender Hijriah: Memahami Perbedaannya dengan Kalender Masehi

Tips191 Dilihat

Bagaimana sistem perhitungan kalender Hijriah (Komariah) dan Masehi (Syamsiah)? Apa perbedaan antara penanggalan Hijriah dan Masehi? Temukan jawabannya di sini!

Anda mungkin sudah akrab dengan kalender Hijriah dan kalender Masehi. Kedua jenis penanggalan ini digunakan untuk mengatur hari, bulan, dan tahun.

Kalender Hijriah biasanya dipakai oleh umat Muslim untuk menentukan tanggal-tanggal penting seperti Ramadan dan Idulfitri. Sementara itu, kalender Masehi adalah kalender yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari Januari hingga Desember.

Perbedaan utama antara kalender Masehi dan Hijriah terletak pada dasar perhitungannya. Oleh karena itu, hari raya umat Islam tidak pernah jatuh pada tanggal yang sama dalam kalender Masehi. Sebagai contoh, saat tahun baru, tahun baru Islam bisa berbeda dengan tahun baru Masehi yang selalu dirayakan pada 1 Januari. Mengapa hal ini bisa terjadi? Bagaimana dasar perhitungannya? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita simak artikel di bawah ini!

Dasar Perhitungan Kalender Hijriah dan Masehi

Kalender Masehi menggunakan dasar perputaran bumi mengelilingi Matahari (revolusi). Itulah sebabnya juga disebut sebagai tahun Syamsiah atau tahun Matahari. Satu hari adalah waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk melakukan rotasi penuh, sementara satu tahun adalah waktu yang diperlukan oleh bumi untuk mengelilingi Matahari. Satu tahun revolusi Masehi setara dengan 365,25 hari.

Sejarah kalender Masehi sangat panjang. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa pada zaman Kerajaan Romawi pada masa pemerintahan Julius Caesar, tahun diatur sepanjang 365 hari. Untuk menyiasati sisa waktu selama empat tahun, tambahan ¼ hari ditambahkan ke bulan Februari yang biasanya hanya memiliki 28 hari. Dengan aturan ini, Februari memiliki 29 hari setiap empat tahun sekali dan tahun tersebut disebut sebagai tahun kabisat. Tahun kabisat terjadi jika suatu tahun habis dibagi 4, seperti halnya tahun 2012, 2016, dan 2020.

Dalam satu tahun Masehi terdapat 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:

  • Januari: 31 hari
  • Februari: 28/29 hari
  • Maret: 31 hari
  • April: 30 hari
  • Mei: 31 hari
  • Juni: 30 hari
  • Juli: 31 hari
  • Agustus: 31 hari
  • September:30hari
    Oktober :31hari
    November :30hari
    Desember :31hari

Sementara itu, dasar perhitungan kalender Hijriah adalah revolusi bulan atau peredaran bulan mengelilingi bumi. Oleh karena itu, kalender Hijriah juga dikenal sebagai “tahun komariah” (tahun bulan) atau “tahun Islam”. Satu bulan dalam kalender Hijriah adalah periode dari hilangnya sabit hingga munculnya sabit pada bulan berikutnya, yang setara dengan 29,5 hari. Sehingga, satu tahun dalam kalender Hijriah terdiri dari 354 hari atau lebih tepatnya 354,36708 hari. Dalam perhitungan praktis, tahun kabisat dalam kalender Hijriah terdiri dari 355 hari. Hal ini menunjukkan bahwa kalender Hijriah lebih pendek sekitar 10-11 hari dibandingkan dengan kalender Masehi. Oleh karena itu, setiap tahun tanggal-tanggal penting dalam Islam bergeser sekitar 11 hari mundur pada tahun biasa dan sekitar 12 hari mundur pada tahun kabisat.

Perhitungan tahun kabisat dalam kalender Hijriah dilakukan setiap interval 30 tahun sejak penetapannya pada tahun 638 Masehi. Dalam satu tahun Hijriah terdapat juga 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:

  • Muharram:29hari
  • Safar :30hari
  • Rabiulawal :29hari
  • Rabiulakhir :30hari
  • Jumadilawal :29hari
  • Jumadilakhir :30hari
  • Rajab :29hari
    -Syaaban:30hari
    -Ramadan:30Hari
    -Shawwal:30Hari
    -Zulkaidah:29Hari
    -Zulhijjah:28/29 Hari

Perbedaan antara Kalender Masehi dan Hijriah

Selain perbedaan dalam perhitungan tanggal dan jumlah harinya, ada beberapa perbedaan lain antara kalender Hijriah dan Masehi:

1.Sejarah Penanggalan

Perbedaan utama antara kalender Hijriah dan Masehi juga terletak pada sejarah penanggalannya. Penanggalan 1 dalam kalender Masehi didasarkan pada kelahiran Nabi Isa AS, sedangkan penanggalan 1 dalam kalender Hijriah didasarkan pada hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

2.Bentuk Angka Tanggal

Bentuk angka pada penanggalan kedua kalender ini juga berbeda. Kalender Hijriah menggunakan angka atau ejaan Arab, sedangkan kalender Masehi menggunakan angka alfabet.

3.Penentuan Awal Hari

Penentuan awal hari dalam kalender Masehi didasarkan pada waktu pukul 00:00 dini hari waktu setempat. Namun, dalam kalender Hijriah, awal hari ditentukan oleh terbenamnya matahari hingga terbenam lagi keesokan harinya.

Itulah dasar perhitungan kalender Hijriah dan perbedaannya dengan kalender Masehi. Sekarang Anda tidak akan bingung lagi mengapa tahun baru Islam bisa berbeda dengan tahun baru Masehi.