Asal Mula Nama Kentang Mustofa: Dari Bukan Arab ke Rajanya Lauk Warung Makan

Tips Pangan78 Dilihat

Sajian Sedap: Asal Usul Kentang Mustofa dan Trik Memasak yang Benar

Asal usul kentang mustofa

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan olahan kentang mustofa. Meskipun bentuknya kecil, banyak orang yang menyantapnya hanya dengan nasi putih hangat atau sebagai camilan bersama keluarga. Namun, tahukah kamu bahwa asal usul dari masakan ini berasal dari celoteh Presiden Pertama RI, Ir Soekarno? Nama “Mustofa” sendiri berasal dari nama koki Istana Cipanas bernama Opo Mustopa. Sang koki mengolah sisa-sisa kentang dari menu makanan yang disajikan kepada Presiden. Kentang-kentang tersebut dipotong kecil-kecil menyerupai korek api, kemudian digoreng garing dan dilumuri bumbu balado. Suatu hari, Presiden Soekarno bertanya mengapa tidak ada kentang mustofa di meja makannya. Dari situlah asal usul kentang mustofa berasal.

Trik Masak Kentang Mustofa

Ada beberapa trik yang bisa kamu coba agar membuat kentang mustofa tidak menggumpal saat dimasak. Salah satu kesalahpahaman umum adalah mengganti gula merah dengan gula pasir karena takut membuat bumbu menggumpal. Padahal, gula merah justru memberikan rasa sedap pada masakan ini.

Penyebab utama kenapa bumbu kentang mustofa sering menggumpal adalah karena salah memperkirakan waktu memasukkan kentang goreng. Bumbu sudah terlalu kering sehingga tidak bisa lagi melumuri kentang dengan baik.

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk memasukkan kentang goreng? Sebaiknya, kamu harus masukkan kentang saat bumbu masih cukup basah. Namun, jika bumbu terlalu basah, maka hasilnya akan membuat kentang mustofa melempem dan tidak renyah.

Agar lebih jelas, berikut ini adalah tips untuk memasak kentang mustofa yang benar:

  1. Masak bumbu sampai mendidih dan agak mengental.
  2. Angkat bumbu dengan sodet. Bumbu yang sudah siap harusnya memiliki tekstur seperti rambut-rambut halus. Jika teksturnya belum terlihat, biarkan bumbu mengental sedikit lebih lama.
  3. Setelah bumbu sudah berambut halus, segera masukkan kentang dan aduk cepat agar bumbu dapat melumuri seluruh permukaan kentang dengan baik. Jika ingin lebih mudah, gunakan dua buah sodet sekaligus saat mencampurkan kentang dengan bumbu.

Fun Fact tentang Kentang Mustofa

Selain memiliki asal usul yang menarik dan trik memasak yang benar, ada juga beberapa fakta menarik tentang olahan ini. Tahukah kamu bahwa di beberapa daerah di Indonesia ada variasi lain dari olahan ini? Misalnya saja di Jawa Barat ada olahan serupa bernama “korek”. Di sana mereka menggunakan bentuk kentang yang lebih besar dan menggorengnya hingga renyah. Rasanya juga sedap dan cocok sebagai teman makan nasi atau sebagai camilan.

Selain itu, kentang mustofa juga sering dijajakan di pedagang kaki lima atau warung makan dengan harga yang terjangkau. Kamu bisa menikmatinya dengan nasi hangat dan lauk pauk lainnya. Olahan ini memang sederhana namun rasanya yang gurih dan renyah membuat banyak orang ketagihan.

Kesimpulan

Jadi, sekarang kamu sudah tahu asal usul dari olahan kentang mustofa yang populer ini. Nama “Mustofa” sendiri berasal dari nama koki Istana Cipanas bernama Opo Mustopa. Kentang-kentang sisa yang diolah menjadi olahan ini ternyata sangat disukai oleh Presiden Soekarno sehingga ia bertanya mengapa tidak ada di meja makannya.

Selain itu, kamu juga sudah tahu trik untuk membuat bumbu kentang mustofa tidak menggumpal saat dimasak. Jangan khawatir menggunakan gula merah karena justru memberikan rasa sedap pada masakan ini. Yang harus diperhatikan adalah waktu memasukkan kentang goreng agar bumbu dapat melumuri seluruh permukaan dengan baik.

Terakhir, jangan lupa bahwa olahan ini memiliki variasi lain di daerah lain seperti “korek” di Jawa Barat. Kamu juga bisa menemukan olahan ini di pedagang kaki lima atau warung makan dengan harga terjangkau.

Nah, sekarang waktunya untuk mencoba membuat kentang mustofa sendiri dan menikmatinya bersama keluarga. Selamat mencoba!
Baca Juga:
Bacon Adalah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *