Tips Menyimpan Telur agar Awet Lebih Lama
Telur merupakan bahan makanan yang sering dikonsumsi oleh banyak orang setiap harinya. Rasanya yang nikmat, harganya yang terjangkau, dan kemudahan dalam pengolahan di rumah membuat telur menjadi pilihan utama sebagai lauk makanan. Banyak orang bahkan menyimpan telur sebagai stok bahan makanan di rumah dengan membelinya dalam jumlah yang tak sedikit. Namun, sayangnya penyimpanan telur sebagai stok di rumah sering kali dilakukan dengan cara yang tidak tepat, sehingga membuatnya mudah rusak dan tidak dapat dikonsumsi.
Biasanya, di negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Australia, Swedia, dan Belanda, telur perlu disimpan di kulkas. Hal ini dikarenakan telur di negara-negara tersebut dicuci dan disanitasi untuk mencegah kontaminasi Salmonella, bakteri yang sering menyebabkan keracunan makanan dari produk unggas. Akibatnya, kutikula pelindung alami pada telur rusak sehingga memudahkan bakteri untuk bergerak melalui cangkang dan mencemari isi telur. Telur segar dalam suhu ruangan hanya dapat bertahan kurang dari 2 jam di negara-negara tersebut.
Namun hal ini belum tentu berlaku di Indonesia atau negara lain. Kita masih bisa menyimpan telur tanpa menggunakan kulkas agar tetap awet lebih lama. Berikut beberapa cara menyimpan telur secara benar:
- Rebus Telur Selama 10 Detik
Telur bisa lebih awet jika sebelum disimpan, direbus terlebih dahulu dalam air mendidih selama 10 detik. Namun, perlu diingat agar tidak merebus telur terlalu lama karena hal ini akan membuat telur matang. Rebus setiap telur secara singkat dan simpan tanpa perlu ditaruh di kulkas. - Balik Telur dalam Karton
Kita bisa menyimpan telur seperti biasa di karton telur dengan lebih awet. Caranya adalah dengan membalikan posisi telur di karton setidaknya tiga kali dalam seminggu. Metode ini mungkin tidak selalu berhasil, terutama jika ada telur yang lupa dibalik. Jika telur diletakkan selama seminggu tanpa dibalik, maka mereka akan mulai membusuk setelah 25 hari atau lebih.
Metode membalikan telur dinilai mampu membuat seluruh bagian dalam cangkang tetap lembab. Namun, kuncinya adalah pada keadaan telurnya yang masih segar dan belum pernah didinginkan atau disimpan di ruangan ber-AC. Telur berumur dua atau tiga hari cenderung memiliki cangkang yang tebal dan buram secara keseluruhan. Peningkatan suhu sebesar 20 derajat secara drastis dapat mempengaruhi kualitas pemeliharaan telur.
- Jangan Mencuci Telur saat Akan Disimpan
Cara menyimpan telur yang benar adalah dengan tidak mencucinya saat akan disimpan. Jika ada kotoran pada kulit telurnya, cukup sikat atau lap dengan kain kering. Mencuci telur dapat merusak lapisan pelindung pada kulit telur dan membuatnya lebih mudah terkontaminasi oleh bakteri.
Selain tips-tips di atas, ada beberapa hal menarik tentang telur yang mungkin belum banyak diketahui orang. Misalnya, tahukah kamu bahwa warna kulit cangkang telur tidak berpengaruh pada kualitas atau rasa telur? Warna cangkang yang berbeda seperti putih, cokelat, atau hijau hanya dipengaruhi oleh jenis ayam yang menghasilkan telur tersebut dan tidak mempengaruhi kandungan nutrisinya.
Selain itu, adakah di antara kamu yang pernah mendengar cerita seru tentang penemuan telur dinosaurus? Pada tahun 1860-an, seorang ahli bedah bernama Richard Owen menemukan fosil-fosil besar yang kemudian diberi nama “dinosaurus”. Di dalam fosil-fosil tersebut ditemukan juga struktur mirip dengan cangkang telur. Hal ini menguatkan teori bahwa dinosaurus bertelur seperti reptil modern. Cerita ini menjadi salah satu fakta menarik tentang dunia paleontologi.
Demikianlah beberapa tips untuk menyimpan telur agar tetap awet lebih lama tanpa menggunakan kulkas. Dengan melakukan cara-cara ini, kita dapat menghemat penggunaan kulkas dan tetap menjaga keawetan serta kesegaran telur di rumah. Selamat mencoba!
Baca Juga:
Bacon Adalah