Daging Non Halal yang Menjadi Ancaman di Menu Restoran

Tips Pangan7 Dilihat

10 Nama Lain dari Daging Non Halal yang Wajib Orang Tahu

Bagi masyarakat Indonesia, mengonsumsi makanan halal dan non halal kerap menjadi perbincangan. Meskipun sudah ada logo HALAL di beberapa restoran, masih banyak yang belum memasangnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui nama lain dari daging non halal. Terutama bagi mereka yang sering berkelana ke luar negeri dan sulit menemukan restoran Halal.

Kebanyakan olahan daging babi yang masuk ke dalam restoran tidak secara gamblang diberi label “daging babi”. Restoran lebih cenderung menggunakan istilah atau nama lain untuk menyembunyikan fakta bahwa mereka menggunakan olahan turunan dari daging babi tersebut. Meskipun restoran wajib memberikan label non-halal di dalam menu untuk makanan yang mengandung daging babi, tetapi tetap penting bagi kita sebagai konsumen untuk mengetahui istilah-istilah tersebut agar tidak tertipu.

Berikut ini adalah 10 nama lain dari daging non halal yang wajib orang tahu:

  1. Lapchiong: Lapchiong merupakan sosis babi beku yang terbuat dari lemak babi yang dikeringkan. Biasanya digunakan sebagai bahan tambahan dalam masakan seperti mie atau nasi goreng.
  2. Bacon: Bacon adalah salah satu jenis daging babi asap pipih yang populer di Barat. Biasanya digunakan sebagai bahan tambahan dalam burger atau hidangan sarapan ala Barat lainnya.
  3. Sekba: Sekba adalah sup manis berisi jeroan babi seperti babat, usus, dan hati babi. Biasanya disajikan dengan kuah yang kental dan tambahan bumbu-bumbu yang khas.
  4. Lard: Lard adalah lemak babi berwarna putih yang sering digunakan dalam pembuatan pastry atau hidangan goreng-gorengan. Lemak ini memberikan rasa gurih dan tekstur yang kenyal pada makanan.
  5. Char Siu: Char Siu adalah daging babi panggang merah yang populer di daerah Kanton, Tiongkok. Biasanya disajikan dengan nasi putih atau mie sebagai hidangan utama.
  6. Bakut/baikwat: Bakut atau baikwat adalah istilah untuk iga babi. Biasanya digunakan sebagai bahan dalam pembuatan sup iga atau hidangan lainnya.
  7. B2: B2 adalah istilah yang mengacu pada daging babi secara keseluruhan, terlepas dari bagian dagingnya. Dalam masakan tradisional Tionghoa, daging ini sering digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat tumis atau sup.
  8. Samcan: Samcan adalah bagian perut babi yang dianggap sebagai bagian terbaik dari daging babi oleh beberapa orang. Bagian ini biasanya digunakan dalam masakan seperti asinan atau dimsum.
  9. Ham: Di restoran Barat, ham merujuk pada paha babi yang telah diolah menjadi makanan siap saji seperti sandwich atau hidangan utama lainnya.
  10. Porcine: Porcine merupakan istilah untuk obat-obatan yang salah satu bahan bakunya berasal dari babi. Meskipun tidak secara langsung terkait dengan konsumsi makanan, tetapi penting untuk mengetahui istilah ini agar kita bisa menghindari penggunaan obat yang tidak sesuai dengan kepercayaan agama kita.

Sekilas, daging sapi dan daging babi tampak serupa. Namun, ada beberapa perbedaan yang dapat membedakan keduanya. Pertama adalah dari segi warna daging. Daging babi memiliki warna merah yang lebih pucat dibandingkan dengan daging sapi, yaitu merah tua dan kental. Warna daging babi juga lebih menyerupai daging ayam.

Selain itu, serat pada daging sapi terlihat padat dengan garis serat yang jelas. Serat pada daging sapi juga terlihat lebih kasar dan rapat satu sama lain. Hal ini berbeda dengan daging babi yang memiliki serat lebih halus dan kurang padat.

Perbedaan lainnya terletak pada lemaknya. Lemak babi memiliki tekstur yang tebal namun lembut sehingga membuatnya lebih elastis. Sedangkan lemak sapi lebih kaku, tebal, dan padat. Selain itu, lemak babi akan terasa sangat basah dan sulit untuk dihilangkan dari dagingnya.

Dalam hal tekstur, daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat daripada daging babi yang cenderung lembek dan mudah melar. Bahkan hanya dengan memegangnya saja, Anda dapat merasakan perbedaannya.

Aroma juga menjadi salah satu faktor penting dalam membedakan antara daging sapi dan babi. Dalam hal ini, aroma amis khas sering terkait dengan daging babi, sedangkan daging sapi memiliki aroma yang lebih tengik dan pekat.

Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan tersebut, kita dapat lebih waspada dan berhati-hati saat memilih dan mengonsumsi makanan. Khususnya bagi mereka yang menjalankan diet atau kepercayaan agama tertentu.

Fun fact: Tahukah kamu bahwa di beberapa negara seperti India atau Pakistan, konsumsi daging babi dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakatnya? Hal ini disebabkan oleh faktor agama dimana dalam agama Islam dan Hindu, mengonsumsi daging babi dianggap haram. Oleh karena itu, jika kamu berencana untuk berlibur atau tinggal sementara di negara-negara tersebut, pastikan untuk mencari restoran yang menyajikan makanan halal atau vegetarian sebagai alternatif.

Jadi, jangan sampai tertipu dengan nama-nama lain dari daging non halal. Lebih baik kita selalu teliti dan bertanya kepada pihak restoran tentang bahan-bahan yang digunakan dalam masakan mereka agar kita dapat memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi adalah halal sesuai dengan keyakinan kita.
Baca Juga:
Bacon Adalah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *