Hendrik Ceper: Kisah Pelawak Bertubuh Unik yang Menyimpan Kesedihan di Balik Kehebohannya
Anda masih mengingat Hendrik Ceper? Pelawak bertubuh unik ini telah meninggal dunia sejak 3 tahun yang lalu. Ternyata, kuning telur menjadi pemicu utama gagal ginjal yang turut merenggut nyawa Hendrik Ceper. Komedian dengan tubuh mungil ini dikenal melalui program komedi Tawa Sutra dan sejumlah sinetron pada era tahun 2000an. Nama Hendrik Ceper sempat memberikan tawa dan canda keluarga di rumah, namun sakit jantung dan gagal ginjal membuat dirinya harus berpulang selamanya pada 2016 lalu.
Sebelum terjun ke industri hiburan Tanah Air, Hendrik mengalami kondisi yang sangat menyedihkan. Bahkan, kondisi tersebut sudah dialaminya sejak remaja. Tak banyak yang tahu bahwa sosok Hendrik begitu dikagumi oleh banyak komedian lain di Indonesia, salah satunya adalah Daus Mini.
Daus Mini mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Hendrik karena tetap berusaha keras menafkahi keluarganya. Bahkan saat pamornya menurun, almarhum rela menjadi buruh di perusahaan tekstil saat job di layar kaca perlahan berkurang. Hendrik rela menderita asalkan keluarganya tetap bisa makan dan dapurnya tetap bisa ‘ngebul’ setiap hari.
Lebih lanjut, kata Daus Mini, yang tak dapat dilupakan dari sosok Hendrik sahabatnya adalah, tak pernah mengeluh masalah hidup kepada teman sesama artis. Masalah itu selalu disembunyikan. “Mau ada masalah rumah tangga atau masalah sakit, dia nggak pernah cerita. Dia selalu ceria,” ujar Daus.
Awal Kehidupan yang Sulit
Hendrik Ceper lahir dari keluarga keturunan Tionghoa di Bekasi pada tahun 1979. Terlihat sederhana, kalem, rendah hati siapa sangka di awal kehidupan remajanya ia adalah remaja yang nakal sampai-sampai dia di-drop out oleh sekolahnya.
Setelah dikeluarkan dari sekolahnya, Hendrik pun menjadi “gembel” di daerah kisaran Jakarta Timur. Ia mengemis dan menjadi gelandangan untuk mendapatkan uang demi membeli lauk untuk makanannya sehari-hari.
Tidak lama setelah itu, ia menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya saat itu, yakni slengean, urakan, dan (mungkin) gemar berkelahi. Dengan kepribadian seperti itu, ia bekerja sebagai penagih hutang atau debt collector.
Namun begitu berat dan kerasnya kehidupan Hendrik Ceper saat itu tidak membuatnya menyerah begitu saja dengan kondisi yang dialaminya. Pada tahun 2000, ia diajak belajar teater di Teater Ciliwung oleh salah satu penggerak Teater tersebut.
Dengan belajar di Teater Ciliwung dan membekali dirinya dengan kemampuan akting yang baik, Hendrik Ceper mulai meniti karir di dunia hiburan. Namun, takdir berkata lain, Hendrik meninggal dunia di RS Tasik Medika Citratama, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hendrik sempat kritis selama 12 hari di rumah sakit tersebut akibat sakit jantung dan gagal ginjal yang dideritanya.
Gagal Ginjal dan Pola Makan
Salah satu penyebab gagal ginjal dari Hendrik adalah pola makan. Pola makan perlu diatur agar tidak mudah terserang gagal ginjal, salah satunya dengan memperhatikan tingginya konsumsi lemak hewani. Hasil pencernaan dalam usus yang berasal dari produk hewani tinggi lemak diketahui akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Dalam studi terbaru diketahui makanan tersebut juga dikaitkan dengan penyakit ginjal kronik.
Para peneliti di Klinik Cleveland mengamati bahwa peningkatan kadar Trimethylamine N-oksida (TMAO) dalam darah seseorang bisa membantu memprediksi apakah dia akan beresiko menderita gagal ginjal kronik atau tidak. Dalam bagian terpisah dari penelitian ini, dengan menggunakan hewan sebagai subjek uji coba, peneliti menemukan bahwa diet kaya TMAO membuat ginjal pada tikus menjadi lemah dan senyawa ini akan diakumulasi sehingga mempercepat perkembangan penyakit ginjal kronik dan penyakit jantung.
“Seseorang yang menderita penyakit ginjal kronik juga berisiko tinggi menderita penyakit jantung. Semakin buruk fungsi ginjal, semakin tinggi TMAO yang didapat,” kata Stanley Hazen, ketua departemen kedokteran molekuler di Lerner Research Institute di Cleveland Clinic.
TMAO terbentuk ketika sistem pencernaan memetabolisme makanan seperti daging merah, daging sapi muda, dan kuning telur. Penelitian sebelumnya telah mengaitkan TMAO dengan aterosklerosis atau penumpukan plak di pembuluh darah. Lama kelamaan plak ini akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Namun, perlu dicatat bahwa penelitian ini baru dilakukan pada tikus dan belum tentu memiliki efek yang sama pada manusia.
Untuk itu, para peneliti kini akan melanjutkan penelitian untuk mengetahui apakah dengan mengubah pola makan tertentu bisa mencegah terbentuknya TMAO dan mencegah penyakit ginjal.
Kesimpulan
Hendrik Ceper adalah salah satu komedian Indonesia yang meninggalkan kenangan manis dalam dunia hiburan Tanah Air. Meskipun memiliki kehidupan sulit sejak remaja, ia tetap tegar dan berjuang untuk bisa memberi nafkah kepada keluarganya.
Namun, kondisi kesehatannya yang buruk akibat gagal ginjal mengajarkan kita pentingnya menjaga pola makan agar tidak mudah terserang penyakit tersebut. Studi terbaru menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi makanan yang tinggi lemak hewani dengan risiko gagal ginjal dan penyakit jantung.
Untuk itu, mari kita selalu menjaga pola makan yang sehat dan seimbang demi kesehatan tubuh kita. Jangan biarkan kebiasaan buruk menghancurkan kualitas hidup kita seperti yang terjadi pada Hendrik Ceper.
Baca Juga:
Bacon Adalah