Beberapa film Indonesia yang mencapai popularitas internasional telah mengangkat citra bangsa di kancah perfilman dunia. Berikut ini adalah daftar judul-judul film tersebut!
Industri perfilman Indonesia telah ada dan berkembang sejak tahun 1920-an ketika film masih dalam format hitam-putih tanpa suara (film bisu). Hingga saat ini, perfilman Indonesia terus berkembang dengan pesat dan menghasilkan berbagai karya yang tidak hanya menarik, tetapi juga mendapat pengakuan di tingkat internasional.
Beberapa film Indonesia berhasil menarik perhatian dunia dengan memenangkan penghargaan dalam festival-festival film internasional. Film-film ini memiliki cerita menarik yang dipadukan dengan sinematografi yang luar biasa.
Berikut adalah daftar film-film Indonesia yang memenangkan penghargaan dalam festival-festival film internasional:
- Turah (2016)
Film Turah merupakan salah satu film pertama dalam daftar ini. Film ini menceritakan tentang kehidupan di Desa Tirang, sebuah desa miskin dan terpencil di Tegal. Dalam bahasa asli Tegal, Turah mengangkat masalah-masalah yang dialami oleh masyarakat kelas bawah secara realistis.
Turah mengisahkan tentang warga Desa Tirang yang hidup dalam ketakutan dan pesimisme, terutama kepada Darso, juragan yang memberikan mereka “kehidupan”. Kehidupan penduduk semakin tersisihkan membuat dua orang warga desa, Turah dan Jadag, melawan ketakutan itu. Ini adalah cerita tentang orang-orang dari kelas bawah yang berjuang melawan penindasan yang menekan mereka.
Film Turah berhasil meraih penghargaan di Singapore International Film Festival dalam kategori Asian Feature Film Special Mention. Film ini juga diputar di ACMI Cinema Federation Square, Melbourne, Australia. -
Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)
Film lainnya yang menjadi sorotan internasional adalah Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak. Film ini mengisahkan tentang seorang wanita bernama Marlina yang didatangi oleh tujuh perampok yang ingin mencuri harta dan kehormatan Marlina setelah suaminya meninggal dunia. Keesokan harinya, Marlina memulai perjalanan untuk mencari keadilan dengan membawa kepala bos perampok sebagai tanda penebusan.
Sebelum ditayangkan di Indonesia, film Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak telah diputar di beberapa festival film internasional, termasuk Festival Film Cannes. Film ini juga memenangkan Penghargaan Grand Prize di Tokyo FilmEX International Film Festival pada tahun 2017. -
Pengabdi Setan (2017)
Pengabdi Setan adalah salah satu film horor Indonesia yang mendapatkan pengakuan internasional. Cerita film ini mengisahkan keluarga Rini yang mengalami kesulitan finansial untuk biaya pengobatan ibu mereka. Mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang, tetapi usaha mereka gagal ketika ibu meninggal secara tragis.
Setelah itu, teror mulai menghantui keluarga Rini dan mereka harus berhadapan dengan makhluk supranatural. Pengabdi Setan juga ditayangkan di beberapa negara, termasuk Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat. Film ini memenangkan penghargaan sebagai Best Horror Film di Toronto After Dark Film Festival, Overlook Film Festival, dan Popcorn Frights Film Festival. -
Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
Film Kucumbu Tubuh Indahku mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang pemuda bernama Juno dari masa kecil hingga dewasa. Juno menemukan pelariannya dalam seni tari tradisional Lengger. Meskipun harus menghadapi berbagai rintangan dan konflik yang melibatkan pelecehan seksual, identitas diri, dan orientasi seksual, Juno tetap berusaha menekuni Tari Lengger.
Film Kucumbu Tubuh Indahku dianggap kontroversial di Indonesia karena membahas topik-topik sensitif dalam masyarakat Indonesia. Namun demikian, film ini mendapatkan banyak nominasi dan penghargaan dari festival-festival film internasional. Kucumbu Tubuh Indahku juga terpilih sebagai perwakilan Indonesia untuk Academy Awards 2018 dan meraih Bisato D’oro Award dari Venice Independent Film Critic serta penghargaan untuk Film Terbaik di Festival Des 3 Continents. -
Sekala Niskala (2018)
Film Sekala Niskala yang dirilis pada tahun 2018 adalah salah satu film Indonesia lainnya yang mendapat pengakuan internasional. Kisahnya berlatar di Bali dan mengisahkan kehidupan dua anak kembar laki-laki dan perempuan bernama Tantra dan Tantri.
Tantra didiagnosis menderita penyakit serius yang membuatnya kehilangan indera penglihatan. Tantri yang merindukan Tantra seringkali terbangun di malam hari dan melihat saudaranya itu. Dalam setiap pertemuan itu, mereka bermain bersama dan Tantri suka menari di bawah cahaya bulan. Aktivitas ini selalu berakhir saat matahari terbit. Imajinasi ini menjadi perjalanan magis dan hubungan emosional antara Tantra dan Tantri.
Karena alur ceritanya yang menyentuh hati dengan nuansa budaya Bali yang kuat, Sekala Niskala mendapatkan penghargaan dalam beberapa festival film internasional, termasuk Busan International Film Festival dan Toronto International Film Festival. Film ini juga meraih Grand Prize di Tokyo FilmEX International Film Festival serta Best Youth Feature Film di Asia Pacific Screen Awards. -
Gundala (2019)
Gundala adalah film Indonesia lainnya yang mendunia dengan mengangkat tema superhero lokal khas Indonesia. Disutradarai oleh Joko Anwar, film ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Sancaka yang hidup dalam kondisi sulit setelah kepergian orangtuanya.
Hidup Sancaka berubah ketika ia diserang oleh sekelompok preman dan kemudian dilanda petir sehingga mendapatkan kekuatan super. Dengan kekuatan barunya, Sancaka memulai perjalanan sebagai pahlawan pembela kebenaran.
Tema superhero lokal dalam Gundala berhasil menarik perhatian festival-festival film internasional seperti Toronto International Film Festival dan Paris International Fantastic Film Festival. Selain itu, Gundala juga dinominasikan untuk Best Production Design dalam Asia Film Awards dan bersaing dengan film Parasite dari Korea Selatan. -
Yuni (2021)
Film Indonesia berikutnya yang mencapai popularitas internasional adalah Yuni. Film ini menyoroti masalah-masalah yang dihadapi oleh kaum perempuan. Cerita utama dalam film ini mengikuti kehidupan seorang siswi bernama Yuni yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Kecerdasan dan kecantikan Yuni membuatnya mendapatkan peluang untuk mendapatkan beasiswa dan perhatian banyak pria. Namun, ia harus memilih antara melanjutkan pendidikan atau menikah pada usia muda. Film ini juga membahas isu-isu seperti tabu pendidikan tinggi bagi perempuan dan kekerasan dalam rumah tangga.
Yuni mendapatkan beberapa nominasi dan penghargaan dalam festival-festival film internasional, termasuk penghargaan Young Cineastes Award di Palm Springs International Film Festival. Film ini juga ditayangkan di Toronto International Film Festival dan menjadi perwakilan Indonesia untuk seleksi Oscar pada tahun 2022. -
Penyalin Cahaya (2021)
Film Penyalin Cahaya adalah salah satu film Indonesia terbaru yang berhasil mencuri perhatian dunia internasional. Ceritanya berfokus pada pencarian keadilan atas tindakan pelecehan seksual yang dialami oleh tokoh utama, Sur. Setelah foto dirinya tersebar secara online, Sur harus mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas aib tersebut.
Sebelum tayang di Indonesia, Penyalin Cahaya diputar perdana dalam Busan International Film Festival. Di festival tersebut, film ini bersaing dalam beberapa kategori, termasuk New Currents Award, New Currents Audience Award, NETPAC Award, dan FIPRESCI Award. -
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah film Indonesia terbaik yang mendunia saat ini. Film ini mengisahkan tentang seorang petarung pria bernama Ajo Kawir yang tidak takut mati. Namun, ia menyembunyikan rahasia impotensinya yang membuatnya ragu untuk menikahi wanita yang dicintainya. Film ini merupakan perjalanan Ajo Kawir untuk mencari kebahagiaan dan perdamaian dengan dirinya sendiri.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas membawa suasana tahun 80-an yang kental. Film ini berhasil memenangkan penghargaan Golden Leopard di Locarno Film Festival pada tahun 2021. Selain itu, film ini juga masuk dalam official selection beberapa festival film internasional seperti Toronto International Film Festival, FilmFest Hamburg, Busan International Film Festival, BFI London Film Festival, Vienna International Film Festival dan Tokyo International Film Festival. -
Laut Memanggilku (2021)
Film pendek Laut Memanggilku juga berhasil mencuri perhatian dunia internasional. Ceritanya mengisahkan tentang seorang anak nelayan bernama Sura yang hidup sebatang kara. Suatu hari ia menemukan sebuah boneka di pinggir laut dan menggunakan boneka tersebut sebagai pengganti ibunya.
Film Laut Memanggilku yang memiliki cerita menyentuh hati berhasil memenangkan Sonje Awards dalam Busan International Film Festival, penghargaan terbaik untuk kategori film pendek.
Itulah daftar 10 film Indonesia yang mencapai popularitas internasional dan mengharumkan nama bangsa di dunia perfilman internasional. Film mana yang sudah kamu tonton?