Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah meluncurkan serangan terhadap aset angkatan laut Suriah setelah Damaskus jatuh ke tangan kelompok oposisi bersenjata. IDF mengumumkan bahwa kapal perang Israel telah menembakkan rudal ke pelabuhan Latakia dan al-Bayda dalam waktu 48 jam terakhir. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan pada 15 kapal Suriah yang sedang berlabuh di pelabuhan saat itu.
Al Jazeera melaporkan bahwa kapal Angkatan Laut Suriah mengalami kerusakan parah akibat serangan tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membenarkan bahwa IDF melakukan serangan ini untuk mencegah senjata strategis Suriah jatuh ke tangan kelompok teroris.
Pasukan Israel sebelumnya telah maju ke Suriah dari Dataran Tinggi Golan dan berencana untuk mendirikan zona pertahanan di Suriah selatan untuk melawan kelompok teroris yang mengancam keamanan negara Israel. Negara-negara Arab dan Turki mengutuk tindakan Israel ini, dengan Arab Saudi menyatakan bahwa serangan tersebut semakin mengganggu stabilitas negara yang sedang dilanda perang saudara.
Situasi di Suriah berubah drastis ketika koalisi pasukan anti-Assad merebut kota-kota yang sebelumnya dikuasai pemerintah. Pasukan Demokratik Suriah yang didukung oleh AS juga memperluas kendali mereka di tengah kekacauan tersebut. Pangkalan udara Rusia di dekat Latakia dinyatakan dalam keadaan siaga tinggi tanpa ada ancaman langsung terhadap pasukan Rusia. Oposisi Suriah telah melakukan kontak dengan pejabat Rusia untuk menjamin keselamatan diplomat dan personel militer Rusia.
