Rumah adat Bali memiliki banyak bagian yang memiliki nama dan fungsi yang berbeda-beda. Ini adalah 10 nama bagian rumah adat Bali beserta penjelasan fungsinya:
- Aling-aling: Merupakan pembatas antara luar dan angkul-angkul dalam rumah adat Bali. Berfungsi untuk menjaga energi positif dan keharmonisan rumah.
-
Angkul-angkul: Bentuknya seperti Candi Bentar dan berfungsi sebagai pintu masuk utama rumah adat Bali.
-
Bale Manten: Terletak di sebelah utara bangunan utama, bale ini diperuntukkan untuk kepala keluarga atau anak perempuan yang belum menikah.
-
Bale Dauh: Bangunan untuk menerima tamu dan tempat tidur anak remaja laki-laki.
-
Bale Sepakat: Tempat bersantai seluruh anggota keluarga dengan empat tiang penyangga dan atap berbentuk pelana.
-
Bale Gede: Tempat berkumpul, menyajikan makanan khas Bali, membuat patung atau ukiran adat, serta merajut pakaian dalam upacara adat.
-
Klumpu Jineng: Tempat penyimpanan bahan makanan pokok seperti padi, sagu, jagung, dengan desain panggung dan atap serta dinding jerami kering.
-
Pura Keluarga: Tempat beribadah dan berdoa yang wajib dimiliki oleh seluruh masyarakat Bali.
-
Pawaregen: Fungsinya sebagai dapur dengan dua area yaitu tempat penyimpanan alat memasak dan tempat memasak.
-
Lumbung: Tempat penyimpanan bahan makanan kering seperti beras, jagung, dengan ukuran lebih kecil dari bangunan utama.
Rumah adat Bali memiliki desain yang unik dan bergantung pada fungsi serta lokasi bangunannya. Rumah adat ini merupakan warisan budaya yang masih dijaga dengan baik oleh masyarakat Bali meskipun banyak dikunjungi oleh wisatawan asing. Keberadaan rumah adat Bali sangat dipengaruhi oleh tradisi Hindu Bali dan unsur Jawa kuno. Setiap bagian dalam rumah adat ini memiliki keunikannya sendiri dan memberikan kontribusi penting dalam menjaga harmoni keluarga dan budaya Bali secara keseluruhan.
