Makan Sirih: Warisan Budaya atau Pemicu Penyakit Serius?

Tips Pangan7 Dilihat

Mengunyah Sirih dan Bahayanya bagi Kesehatan Mulut

Mengigit kapur sirih yang bercamour pinang merupakan tradisi nenek moyang Indonesia sedari dulu. Namun ada bahaya kesehatan yang mengintai.

Saselovers pasti sering melihat ibu atau nenek kita mengunyah sejumput daun yang membuat gigi menjadi merah. Ya, sejumput daun ini adalah daun sirih, yang dicampur rempah-rempah seperti tembakau, gambir, pinang, kapur, dan cengkih. Tradisi “nyirih” ini tersebar di seluruh penjuru Indonesia, dan sudah dilakukan sejak jaman neolitikum di negara kita, atau sekitar 3000 tahun yang lalu. Nenek dan kakek kita mengklaim bahwa nyirih menjadikan mulut lebih segar, dan membuat gigi dan mulut menjadi sehat.

Namun tahukah SaSelovers, nyirih adalah salah satu penyebab penyakit serius, seperti kanker mulut? Mungkin SaSelovers bertanya-tanya tentang fakta kesehatan ini karena nenek atau kakek kita telah nyirih sampai bertahun-tahun tanpa masalah kesehatan yang mengganggu. Yuk kita bahas!

Sebagai bayangan saja, angka kematian akibat kanker rongga mulut sangat tinggi yaitu 50%. Sedangkan di Indonesia sendiri, jumlah penderita kanker rongga mulut mencapai 5.3% pada tahun 2012 dan diproyeksikan akan meningkat hingga 21.5% pada tahun 2021. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut antara lain merokok, konsumsi alkohol, virus, pola makan, dan keturunan.

Dalam sebuah acara konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada tanggal 13 Desember 2021 dengan tema “SeMuRi: Periksa Mulut Sendiri”, Drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, PhD selaku Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia memaparkan hasil penelitian independen terakhir mengenai kanker mulut di Jakarta dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor penyebab kanker tertinggi di kedua daerah tersebut adalah merokok, mengunyah sirih, alkohol dan beberapa faktor lainnya. Namun dalam kasus NTT sendiri, kegiatan mengunyah sirihlah yang menjadi penyebab utama kanker rongga mulut.

Sayangnya, kegiatan menyirih di masyarakat Indonesia biasanya ditambahkan dengan buah pinang. Padahal buah pinang ini mengandung zat berbahaya seperti arecoline, arecaidine guvacine dan guvacoline yang merupakan bahan karsinogenik atau penyebab kanker. Zat-zat tersebut jika dikunyah dan bercampur dengan saliva (liur) akan menimbulkan reaksi karsinogenik.

Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah lama melarang kebiasaan mengunyah sirih dengan buah pinang karena telah ditetapkan sebagai salah satu faktor risiko kanker mulut sejak tahun 2003. Selain itu, tembakau yang merupakan bahan utama rokok juga sering digunakan sebagai campuran nyirih agar rasanya lebih manis. Tembakau terkenal dengan kandungan nikotin yang tinggi, dan zat ini juga merupakan bahan karsinogenik.

Bagaimana Menyiasati Mengunyah Sirih agar Tetap Sehat?

Dilansir dari Kompas.com, kita bisa menyiasati kegiatan mengunyah sirih dengan menggunakan pasta gigi herbal yang mengandung sirih. Selain itu, perlu juga membatasi penggunaan pinang dan menghilangkan tembakau dari campuran nyirih agar tetap menjaga kesehatan mulut.

Fun fact: Tahukah kamu bahwa di India, tradisi mengunyah sirih juga sangat populer? Namun di sana mereka menggunakan daun sirih tanpa campuran buah pinang atau tembakau. Mereka percaya bahwa mengunyah daun sirih saja sudah memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mulut dan gigi.

Selain itu, penting juga untuk menjaga pola makan yang sehat dengan menghindari makanan berlemak tinggi dan alkohol serta rajin membersihkan gigi setelah makan. Memeriksakan kesehatan mulut secara rutin ke dokter gigi juga sangat dianjurkan untuk mendeteksi masalah sejak dini.

Jadi, meskipun tradisi menyirih sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang kita, tetaplah berhati-hati dalam melakukannya. Kesehatan mulut sangat penting bagi kualitas hidup kita. Jangan biarkan tradisi mengorbankan kesehatan kita. Mulailah dengan mengganti kebiasaan nyirih yang berpotensi membahayakan dengan alternatif yang lebih sehat.

Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya menjaga kesehatan mulut. Ingat, kesehatan mulut adalah cermin dari kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Jadi, jangan mengabaikan masalah kecil di mulut karena bisa berdampak besar pada kesehatan kita secara umum.
Baca Juga:
Bacon Adalah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *