Cabai dalam Masakan: Jenis-jenis dan Penggunaannya yang Perlu Diketahui

Tips Pangan79 Dilihat

Kenali 11 Jenis Cabai di Pasaran, Jangan Sampai Kita Tertukar

Cabai yang ada di pasaran, begitu banyaknya. Yuk, kenali 11 jenis cabai di pasaran supaya kita tidak tertukar. Semuanya pun bisa Anda olah menjadi bumbu atau bahan utama masakan yang menghasilkan cita rasa pedas nan sedap. Apalagi, orang Indonesia terkenal suka pedas.

Jenis-jenis Cabai yang Ada di Dapur

Tak heran bila penggunaan cabai hampir selalu ada di setiap jenis masakan tradisional kita. Yuk, kenali lebih jauh jenis dan karakter cabai yang sering kita pakai di dapur, simak:

1. Cabai Merah Besar

Cabai merah besar dikenal juga dengan nama cabai teropong. Bentuknya panjang, besar, dan berwarna merah menyala. Meskipun besar, cabai ini tak terlalu pedas. Biasanya digunakan sebagai manisan atau diambil warnanya saja.

Fun fact: Did you know that the red color in chili peppers comes from a compound called capsaicin? It is also responsible for the spicy taste of chilies.

Oleh karena bijinya yang terlalu besar dan banyak, maka penggunaannya kerap tak menyertakan bijinya. Masakan Nusantara dengan bumbu merah banyak memanfaatkan cabai ini seperti balado, sambal, atau bumbu Bali. Cabai merah besar mengandung banyak air sehingga mudah busuk. Segera gunakan cabai merah besar daripada menyimpannya.

2. Cabai Merah Keriting

Sesuai namanya, cabai jenis ini berbentuk panjang, ramping, dan sedikit bergelombang (keriting). Cabai ini memiliki sedikit kandungan air. Tekstur dagingnya padat dan bijinya menempel erat pada dagingnya.

Cabai merah keriting banyak digunakan pada tumisan, dengan cara diiris serong. Rasanya sedikit lebih pedas dibandingkan cabai merah besar.

3. Cabai Hijau Besar

Cabai hijau besar merupakan cabai merah besar yang belum matang. Warnanya hijau tua dengan tekstur yang renyah. Cabai hijau besar biasanya direbus atau digoreng terlebih dahulu sebelum diolah, untuk mengurangi aroma langunya.

Fun fact: Did you know that chili peppers are actually fruits? They belong to the nightshade family and are related to tomatoes and bell peppers.

4. Cabai Hijau Keriting

Sama seperti cabai hijau besar, cabai hijau keriting ini merupakan cabai keriting merah yang belum matang. Biasanya, cabai jenis ini digunakan bersama cabai hijau besar, baik untuk tumisan maupun dibuat sambal hijau.

5. Cabai Rawit Hijau

Meskipun berwarna hijau, cabai rawit hijau bukanlah cabai rawit yang belum matang. Namun merupakan jenis tersendiri. Cabai ini memiliki bentuk kecil dengan warna hijau agak tua. Dibandingkan dengan cabai rawit merah, rasanya tidak terlalu pedas menggigit.

Fun fact: Did you know that the heat of a chili pepper is measured using the Scoville scale? The higher the Scoville unit, the hotter the chili pepper.

Cabai rawit hijau akan berubah menjadi cokelat ketika dimasak. Cabai rawit jenis ini kerap digunakan sebagai bahan acar atau pelengkap gorengan.

6. Cabai Rawit Merah

Ungkapan “kecil-kecil cabai rawit” tampaknya pas untuk menggambarkan sifar cabai berukuran kecil ini karena memang memiliki rasa paling pedas dibandingkan jenis cabai pada umumnya. Warnanya merah segar. Cabai rawit merah yang belum matang berwarna putih kehijauan.

Cabai rawit merah merupakan jenis cabai dengan tingkat kepedasan yang tinggi.

7. Cabai Gendot

Cabai yang ini memiliki bentuk unik, berbentuk pendek, bulat, dengan tekstur renyah dan rasa yang pedas menggigit. Cabai ini banyak digunakan untuk acar atau ditumis bersama bahan lain, misalnya tahu atau irisan daging.

Fun fact: Did you know that chili peppers contain a compound called capsaicin which has been shown to have health benefits? It can help reduce pain and inflammation, boost metabolism, and improve heart health.

Cabai gendot tak terlalu banyak dikonsumsi karena bentuknya terbilang besar, sehingga lebih sering dimanfaatkan sebagai pelengkap.

Dari semua jenis cabai di atas, apakah ada yang belum Anda kenal? Jangan sampai tertukar lagi ya ketika ingin membeli cabai di pasar!
Baca Juga:
Bacon Adalah