Joseph Antwi, seorang pemuda di Ghana, menantikan pemungutan suara untuk memilih presiden berikutnya di negaranya. Namun, ia meragukan apakah hasil pemilu tersebut akan memperbaiki krisis biaya hidup yang sedang dialami Ghana, yang telah berjuang dengan utang pemerintah tinggi, mata uang lemah, dan tingginya tingkat inflasi.
Meskipun terdapat 12 kandidat yang bersaing dalam pemilihan presiden, persaingan utama diprediksi antara Wakil Presiden Mahamudu Bawumia dari Partai Patriotik Baru yang berkuasa dan mantan presiden John Mahama dari Kongres Demokrat Nasional. Kedua kandidat berjanji untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang dihadapi Ghana.
Selain masalah ekonomi, penambangan emas ilegal juga menjadi perhatian utama di Ghana. Meskipun negara ini merupakan produsen emas terbesar di Afrika, penambangan ilegal telah mencemari lingkungan dan meningkatkan ketidakstabilan sosial.
Para pemilih di Ghana diharapkan untuk memilih kandidat yang berkomitmen untuk mengatasi pengangguran dan kesulitan ekonomi. Sementara itu, partai oposisi menuduh Komisi Pemilihan Umum berencana melakukan kecurangan dalam pemungutan suara, meskipun tanpa bukti yang jelas.
Demokrasi di Afrika Barat dihadapkan pada ancaman kudeta, namun Komisi Pemilihan Umum Ghana menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk menjalankan proses yang transparan, responsif, dan inklusif.