Hujan lebat akibat monopoli, berkah produksi minyak sawit.

General30 Dilihat

Produksi minyak sawit Malaysia diprediksi akan mengalami penurunan selama empat bulan berturut-turut pada bulan Desember akibat hujan lebat yang merusak panen di negara produsen minyak tropis terbesar kedua di dunia. Direktur Jenderal Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), Ahmad Pervez Golam Kadir, memperkirakan bahwa produksi minyak sawit mentah (CPO) bisa turun sekitar 5% hingga 8% dalam kondisi normal, namun penurunan bisa mencapai 10% hingga 20% jika banjir besar terus berlanjut.

Hujan lebat yang melanda Semenanjung Malaysia dan Thailand selatan telah menyebabkan banjir yang merusak berbagai infrastruktur dan tanaman padi. Pada bulan November, produksi CPO Malaysia telah turun 9,8% menjadi 1,62 juta metrik ton, terendah sejak tahun 2020. Departemen Meteorologi Malaysia memperkirakan bahwa beberapa wilayah dapat terus menerima curah hujan hingga pertengahan Desember, yang dapat memperburuk situasi banjir.

Kondisi ini telah menyulitkan proses pengumpulan dan pengangkutan tandan buah segar dari perkebunan ke pabrik, serta dapat membatasi pasokan minyak kelapa sawit. Harga minyak kelapa sawit saat ini lebih tinggi dibandingkan minyak pesaing karena keterbatasan pasokan. Meskipun pada bulan Desember 2023 Malaysia berhasil memproduksi 1,55 juta ton CPO, namun produksi pada bulan Desember tahun ini diprediksi akan jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *