Interaksi sosial adalah suatu hubungan sosial antara dua individu atau lebih, di mana perilaku individu yang satu mempengaruhi, memperbaiki, atau mengubah perilaku individu yang lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak lepas dari interaksi dengan sesama karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Interaksi sosial terjadi dalam lingkungan yang menjadi tempat berlangsungnya interaksi antar anggota dan kelompok masyarakat.
Menurut ahli sosiologi Soerjono Soekanto, interaksi sosial adalah proses sosial yang melibatkan berbagai cara berhubungan baik antara individu maupun kelompok tertentu. Tujuan dari interaksi sosial ini adalah untuk membangun sistem dalam hubungan sosial. Contoh-contoh dari interaksi sosial ini meliputi proses jual beli antara penjual dan pembeli, guru yang melemparkan pertanyaan dalam kelas, musyawarah mufakat dalam pemilihan ketua RT atau RW, debat dalam pemilihan Capres dan Cawapres saat menuju pemilu, serta kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan seperti PKK dan Posyandu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya interaksi sosial juga telah dijelaskan oleh Soerjono Soekanto. Pertama adalah imitasi, yaitu peniruan tindakan orang lain baik secara positif maupun negatif. Contohnya adalah seorang pelajar menirukan sikap dan tindakan seorang guru yang disiplin atau menirukan gaya rambut dan fashion seorang artis. Faktor kedua adalah sugesti, yaitu pengaruh atau pandangan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Hal ini terjadi ketika Soekarno mampu membangkitkan semangat perjuangan bangsa melalui pidatonya pada Hari Kemerdekaan.
Faktor berikutnya adalah identifikasi, yaitu kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain yang ia sukai atau idolakan. Sebagai contoh, penggemar K-Pop yang mengidolakan artis idolanya akan bertindak dan menyukai hal-hal yang disukai oleh idol mereka. Faktor selanjutnya adalah simpati, di mana seseorang tertarik dengan orang lain sehingga ia mampu memahami pihak lain tersebut. Misalnya, media sosial digunakan sebagai wadah untuk menyalurkan rasa simpati terhadap korban musibah.
Empati juga merupakan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial dan memiliki arti yang mirip dengan simpati. Empati merupakan perasaan mendalam terhadap apa yang orang lain rasakan. Contohnya adalah saat seluruh dunia merasakan duka mendalam saat terjadinya musibah tsunami di Aceh tahun 2004 dan turut membantu para korban. Terakhir, motivasi juga merupakan faktor penting dalam interaksi sosial. Motivasi merupakan pikiran rasional yang muncul setelah seseorang menerima pengaruh dari orang lain.
Interaksi sosial memiliki peranan penting dalam menjalin hubungan yang akrab dengan sesama dan untuk keberlangsungan hidup manusia. Melalui interaksi sosial, manusia dapat membangun pranata dan norma yang membantu menciptakan lingkungan yang nyaman. Oleh karena itu, penting untuk memahami pengertian, faktor, dan contoh-contoh dari interaksi sosial ini dalam kehidupan sehari-hari.