Teks Sumpah Pemuda memiliki makna dan sejarah yang penting bagi kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia tidak hanya didapatkan dalam waktu singkat, melainkan melalui perjuangan berbagai kalangan, termasuk kalangan pemuda. Salah satu cara yang dilakukan oleh kaum pemuda untuk mewujudkan semangat kemerdekaan adalah dengan mengesahkan keputusan Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda merupakan hasil dari Kongres Pemuda yang digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Keputusan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Teks Sumpah Pemuda awalnya ditulis oleh Mohammad Yamin dan terdiri dari versi asli dengan ejaan lama serta versi baru dengan ejaan yang sudah diperbarui.
Teks Sumpah Pemuda terdiri dari beberapa butir yang mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan para pemuda Indonesia. Butir pertama menyatakan bahwa mereka sebagai putra dan putri Indonesia bersumpah untuk mempertaruhkan darahnya demi tanah air. Butir kedua menegaskan bahwa mereka adalah bangsa Indonesia yang satu. Sedangkan butir ketiga mengakui bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
Makna dari Sumpah Pemuda juga sangat penting. Setiap butir ikrar tersebut memiliki makna tentang kesatuan para pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ikrar pertama menunjukkan semangat pemuda untuk mencapai kemerdekaan, sedangkan ikrar kedua mengajarkan bahwa perbedaan dalam agama, adat istiadat, dan suku tidak menghalangi persatuan sebagai bangsa Indonesia. Ikrar ketiga menegaskan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Sebelum Kongres Pemuda pada tahun 1928, sudah ada berbagai organisasi kepemudaan yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan, seperti Boedi Oetomo, Tri Koro Dharmo, Jong Java, Jong Sumatranen, dan lain-lain. Kongres Pemuda diadakan untuk menyatukan semangat kemerdekaan dari para pemuda. Rapat pertama dilakukan pada tanggal 27 Oktober 1928 dengan memberikan sambutan dan harapan dari para pemimpinnya. Mohammad Yamin juga memberikan lima faktor yang dapat memperkuat persatuan pemuda Indonesia.
Rapat kedua dan ketiga dilanjutkan pada tanggal 28 Oktober 1928 dengan membahas masalah pendidikan di Indonesia serta pentingnya nasionalisme dan demokrasi. Para pemimpin rapat ini termasuk Soegondo Joyopuspito (PPPI), Joko Marsaid (Jong Java), Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond), Amir Syarifuddin (Jong Bataks Bond), dan lain-lain.
Mengenal sejarah Sumpah Pemuda sangat penting bagi kita sebagai bangsa Indonesia untuk memahami perjuangan yang telah dilakukan oleh para pemuda dalam mencapai kemerdekaan. Selain itu, makna dari Sumpah Pemuda juga mengajarkan tentang persatuan dan kesatuan sebagai fondasi bangsa Indonesia.
Dalam rangka memperluas wawasan tentang sejarah Indonesia, kita dapat membaca buku biografi pahlawan nasional dan buku sejarah yang tersedia di Tokopedia. Dapatkan diskon dan cashback menarik melalui promo 11.11 dan promo minggu ini di aplikasi Tokopedia.
Mari kita jaga dan lestarikan semangat Sumpah Pemuda sebagai inspirasi untuk terus membangun bangsa Indonesia yang lebih baik. Temukan kebutuhanmu di Tokopedia sekarang juga!