6 Jenis Pengaduk Adonan dan Fungsinya
Banyak orang yang menyukai hobi membuat kue. Bahkan kini banyak bentuk kue dan jenis kue yang bervariasi yang bisa kita coba. Nah, salah satu alat pembuat kue yang wajib ada di rumah adalah alat pengaduk atau whisk, nih. Diketahui pengaduk atau whisk adalah alat masak yang berfungsi untuk mencampurkan bahan adonan dengan sempurna. Selain itu, penggunaan whisk pada saat membuat masakan atau cake juga berfungsi untuk memasukkan udara dalam adonan. Hal ini tentunya akan membuat hasil kue bisa mengembang dengan baik.
Tapi, banyak orang yang belum tahu kalau ternyata ada banyak jenis pengaduk adonan dan fungsinya ini, nih! Nah, kalau kamu sedang ingin membeli whisk baru, ketahui enam jenis pengaduk berdasarkan fungsinya agar tidak salah pilih berikut ini.
1. Balloon Whisk
Jenis pengaduk yang pertama ini pastinya sering kita lihat, bahkan punya di rumah. Balloon whisk memiliki bentuk kawat yang melebar. Fungsinya adalah untuk mengocok krim kental atau adonan dengan telur.
Fun Fact: Tahukan kamu bahwa sebenarnya bahan-bahan dalam pembuatan adonan harus dalam keadaan dingin sebelum dijadikan adonan? Hal ini berguna agar lemak dalam adonan tidak mencair terlalu cepat sehingga hasilnya lebih baik.
2. Egg Whisk
Selanjutnya, ada egg whisk yang memiliki kawat dalam jumlah banyak. Kawat banyak ini bertujuan untuk mencampurkan banyak adonan menjadi satu dan memasukkan udara ke dalamnya. Umumnya, jenis pengaduk ini banyak digunakan untuk mengocok telur atau saus.
Fun Fact: Saat mengocok telur dengan egg whisk, ada trik agar hasilnya lebih baik. Kamu bisa menambahkan sedikit garam ke dalam telur sebelum dikocok. Garam akan membantu menghasilkan busa yang lebih stabil dan lembut.
3. Twirl Whisk
Twirl whisk memiliki kawat berbentuk spiral dari kawat panjang yang melingkar ke atas. Cocok untuk mengocok adonan di wadah yang ramping.
Fun Fact: Ketika menggunakan twirl whisk, usahakan untuk mengocok secara perlahan tetapi pastikan gerakanmu tetap stabil dan teratur. Hal ini akan membantu membuat adonan tercampur dengan merata sehingga hasilnya lebih baik.
4. Spiral Whisk
Ada juga spiral whisk yang punya bentuk kawat bundar dalam satu garis dan melingkar di bagian dasar pengaduk. Cocok digunakan untuk mengaduk adonan di bagian dasar wadah.
Fun Fact: Saat menggunakan spiral whisk, usahakan untuk tidak terlalu keras saat mengaduk agar tidak menyebabkan masalah pada struktur adonan seperti gluten pada adonan roti.
5. Jug Whisk
Jug whisk punya bentuk kawat yang tidak lebar sehingga cocok untuk mengocok adonan di wadah tinggi.
Fun Fact: Jika kamu ingin mendapatkan hasil adonan yang lebih lembut dan mengembang, gunakan jug whisk dengan gerakan memutar secara perlahan. Ini akan membantu memasukkan lebih banyak udara ke dalam adonan.
6. Flat Whisk
Terakhir adalah flat whisk yang jarang sekali orang umum lihat. Whisk yang satu ini punya kawat berbentuk U dari empat lapisan. Fungsi utamanya adalah mengaduk adonan dalam jumlah kecil, mencampurkan rempah-rempah dalam krim, atau mengocok kuning telur.
Fun Fact: Ketika menggunakan flat whisk, pastikan untuk tidak melakukan gerakan yang terlalu cepat dan keras. Hal ini akan membantu menjaga struktur adonan agar tetap baik dan tidak overmix.
Nah, itu dia enam jenis pengaduk adonan beserta fungsinya. Sekarang kamu sudah tahu kan apa saja jenis pengaduk yang cocok digunakan untuk berbagai macam bahan atau tujuan? Jadi, mulailah eksplorasi baru di dapurmu dengan menggunakan pengaduk yang tepat untuk hasil kue yang sempurna!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “6 Jenis Pengaduk Adonan Menurut Fungsinya, Jangan Sampai Salah Beli”.
Baca Juga:
Bacon Adalah