Selama hampir lima tahun pada bulan November dan Desember, ribuan hingga jutaan umat Hindu berkumpul di sebuah kuil di tenggara Nepal dalam sebuah tradisi yang memicu penghormatan sekaligus kontroversi. Festival Gadhimai, sebuah perayaan keagamaan lima tahunan yang telah berlangsung lebih dari satu abad, melibatkan pembunuhan ribuan hewan sebagai pengorbanan kepada dewi Hindu Gadhimai, dengan keyakinan bahwa pengorbanan massal akan membawa kemakmuran. Selama festival terakhir pada tahun 2019, sekitar 250.000 hewan dikorbankan.
Pertumpahan darah ini telah menimbulkan peningkatan pengawasan, karena para aktivis yang memperjuangkan kesejahteraan hewan berselisih dengan para penganutnya yang percaya bahwa upacara tersebut merupakan bagian penting dari agama Hindu. Meskipun telah ada upaya untuk menghentikan pembunuhan tersebut, seperti petisi ke pengadilan di Nepal dan India, serta larangan ekspor dan pengangkutan ternak oleh Mahkamah Agung India pada tahun 2014, pembunuhan terus berlanjut.
Mahkamah Agung Nepal juga telah memerintahkan pemerintahnya secara bertahap melarang pengorbanan hewan, namun keputusan ini sebagian besar diabaikan. Hal ini mendorong pihak oposisi untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap penjaga kuil dan pemerintah atas pelanggaran keputusan tersebut. Dengan demikian, festival Gadhimai terus menjadi sorotan internasional dan memicu perdebatan antara kepercayaan agama dan perlindungan hewan.