Daur hidup katak dimulai dari telur, berudu, katak muda, dan akhirnya menjadi katak dewasa. Katak merupakan hewan amfibi yang dapat hidup di dua alam yaitu air dan daratan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara detail mengenai siklus hidup katak.
Sebelum memasuki penjelasan tentang siklus hidup katak, ada beberapa fakta menarik yang perlu diketahui. Pertama, umur katak bisa sangat panjang, terutama jenis katak eropa yang bisa hidup hingga 10 sampai 12 tahun. Selain itu, ada juga spesies katak terbesar yaitu Goliath yang bisa tumbuh hingga 32 cm. Dan yang terakhir, setiap jenis katak memiliki suara yang unik dan karakteristik suara yang berbeda-beda.
Siklus hidup katak dimulai dari telur. Telur-telur katak tampak mirip dengan biji selasih karena cangkangnya tipis agar dapat bertahan di lingkungan air yang berpotensi mengering. Induk katak tidak perlu mengerami telurnya seperti ayam, mereka hanya meletakkan telur dalam kubangan air yang dianggap aman. Setelah sekitar 10 hari, telur-telur tersebut akan menetas secara alami tanpa bantuan induknya.
Setelah menetas, berudu atau kecebong adalah fase kedua dalam siklus hidup katak. Berudu hidup eksklusif di dalam air selama 5 hari sebelum akhirnya berubah menjadi katak muda. Pada fase ini, berudu memakan alga dan bagian tumbuhan lainnya sebagai makanannya.
Katak muda adalah fase berikutnya setelah berudu. Pada tahap ini, katak muda masih hidup di air dan bernafas menggunakan insang. Mereka memangsa serangga seperti jangkrik sebagai makanan utama. Seiring dengan pertumbuhannya, kulit mulai menutupi insang setelah sekitar 3 minggu. Pada usia sekitar 8 minggu, kaki belakang mulai tumbuh dan kemudian diikuti oleh pertumbuhan kaki depan. Pada minggu ke 12, jari kaki katak sudah terbentuk sempurna, ekor memendek, dan insang tidak berfungsi lagi sehingga katak mulai bernafas menggunakan paru-paru. Pada fase ini, katak muda telah menjadi katak dewasa dengan wujud yang sempurna.
Katak dewasa menghabiskan sebagian besar waktunya di daratan. Mereka memiliki penampilan berkulit licin dengan warna hijau atau cokelat. Kaki belakang mereka lebih panjang yang memudahkan mereka untuk melompat dan berenang. Ketika dewasa, katak akan mencari daerah yang berair untuk bereproduksi.
Perbedaan habitat pada tahap pertumbuhan dan dewasa juga perlu diperhatikan. Saat masih dalam tahap pertumbuhan, katak harus berada di dekat sumber air seperti sungai, kolam, atau genangan air untuk berkembang biak. Telur yang dilepaskan oleh induk akan menetas menjadi berudu yang hidup di dalam air karena paru-parunya belum berkembang. Ketika berudu mulai tumbuh, mereka dapat melompat namun belum sepenuhnya meninggalkan air.
Saat sudah menjadi katak muda dengan keempat kakinya, katak mulai menjelajahi lingkungan sekitarnya di daratan. Meskipun telah berada di daratan, katak masih membutuhkan kelembaban untuk bertahan hidup. Mereka menyerap air melalui kulitnya dan lebih menyukai tempat yang lembab. Proses perkembangan dari katak muda menjadi dewasa memakan waktu sekitar 2-4 tahun.
Demikianlah penjelasan mengenai siklus hidup katak yang meliputi telur, berudu, katak muda, dan katak dewasa. Dalam setiap fase siklus hidup ini, ada perbedaan dalam habitat dan cara hidupnya. Katak merupakan hewan amfibi yang menunjukkan adaptasi yang unik dalam bertahan hidup di dua alam yaitu air dan daratan.