Para karyawan wanita yang sedang menanti kelahiran buah hati di masa kerjanya perlu mengetahui contoh surat cuti melahirkan. Surat ini digunakan untuk mengajukan izin cuti kepada atasan selama periode sebelum dan setelah melahirkan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Format surat cuti melahirkan dapat berbeda-beda tergantung dari kebijakan perusahaan. Beberapa perusahaan menyediakan formulir khusus, sementara yang lain meminta karyawan untuk membuat surat sendiri. Berikut adalah format umum yang harus ada dalam surat tersebut:
- Tempat dan Tanggal: Tuliskan tempat dan tanggal pembuatan surat cuti melahirkan, serta kop surat jika diperlukan.
- Nomor Surat, Perihal, dan Lampiran: Cantumkan nomor surat, perihal, dan lampiran seperti surat keterangan dari dokter kandungan jika ada.
- Nama dan Alamat Tujuan: Sertakan nama, alamat penerima (biasanya atasan), dan juga alamat perusahaan tempat Anda bekerja.
- Pembuka: Tuliskan salam pembuka serta kalimat pengantar dari surat cuti melahirkan tersebut.
- Isi Surat: Isilah dengan informasi tentang nama Anda, jabatan, durasi cuti yang diajukan, serta tanggal mulai dan berakhirnya cuti hingga saat Anda ingin kembali bekerja.
- Penutup: Sampaikan ucapan terima kasih dan salam penutup secara rapi.
- Nama Lengkap dan Tanda Tangan Pemohon: Tuliskan nama lengkap dan tanda tangan di bagian akhir surat cuti melahirkan.
Setelah mengetahui formatnya, berikut ini beberapa contoh surat cuti melahirkan yang dapat digunakan sebagai referensi:
- Surat Cuti Melahirkan untuk Karyawan Swasta
[Contoh surat]
- Surat Cuti Melahirkan untuk Guru
[Contoh surat]
- Surat Cuti Melahirkan untuk PNS
[Contoh surat]
- Surat Cuti Melahirkan untuk Tenaga Honorer
[Contoh surat]
- Surat Cuti Melahirkan dari Dokter Kandungan
[Contoh surat]
- Surat Cuti Melahirkan dari Bidan
[Contoh surat]
- Surat Cuti Istri Melahirkan untuk Suami
[Contoh surat]
