Setiap tahun, menjelang Natal, film “Love Sebenarnya” selalu menjadi favorit di layar televisi. Meskipun sudah hampir 20 tahun sejak dirilis pada tahun 2003, film ini kini mendapat sorotan karena kurangnya keragaman dalam alur cerita. Penulis dan sutradara film, Richard Curtis, mengakui bahwa ada beberapa hal yang ingin diubah dalam film tersebut karena saat ini masyarakat sedang berubah.
Dalam film dokumenter ABC News yang berjudul “Tertawa dan Rahasia Cinta Sebenarnya: 20 Tahun Kemudian”, Curtis mengungkapkan bahwa kurangnya variasi dalam film membuatnya merasa tidak nyaman. Meskipun “Love Sebenarnya” tetap populer hingga saat ini dan menjadi tontonan wajib di musim liburan, kekurangan keberagaman dalam alur cerita tetap menjadi perhatian.
Film ini menampilkan sejumlah nama besar dalam industri hiburan seperti Alan Rickman, Emma Thompson, Hugh Grant, dan lainnya. Meskipun demikian, sebagian besar pemeran utamanya berkulit putih dan semua hubungan yang digambarkan dalam film ini adalah heteroseksual.
Dalam film dokumenter tersebut, Bill Nighy menyatakan betapa mengagumkannya pengaruh film “Love Sebenarnya” dalam kehidupan banyak orang. Banyak yang mengatakan bahwa film ini memberikan semangat dan inspirasi, terutama dalam hal cinta dan hubungan.
Curtis, yang juga menulis beberapa film komedi romantis populer lainnya seperti “Four Weddings and a Funeral” dan “Notting Hill”, mengakui bahwa keberagaman dalam representasi karakter adalah hal yang penting. Film “Four Weddings and a Funeral” yang dirilis pada tahun 1994, misalnya, menggambarkan hubungan sesama jenis antara dua karakter utama.
Meskipun demikian, Curtis berharap bahwa ke depannya, film-film romantis akan lebih inklusif dan mampu mencerminkan keberagaman masyarakat secara lebih baik.