Penyelidikan yang dilakukan oleh NATO mengenai gangguan yang terjadi pada kabel internet bawah air di Laut Baltik dan Mediterania telah menghasilkan rencana untuk mengerahkan kapal tak berawak. Drone berbasis laut akan digunakan sebagai jaringan kamera pengintai yang dapat merekam aktivitas di atas dan di bawah air. Armada ini didasarkan pada eksperimen drone Angkatan Laut AS yang berfungsi membawa pesawat tanpa awak untuk operasi angkatan laut di Timur Tengah.
Beberapa minggu yang lalu, dua kabel serat bawah air terputus di Laut Baltik yang menghubungkan beberapa negara Eropa. Pemerintah Rusia diduga terlibat dalam insiden tersebut, namun Eropa juga sedang menyelidiki kapal komersial Tiongkok yang diduga sengaja merusak kabel bawah air dengan menyeret jangkar di dasar laut.
Sebuah kapal komersial Tiongkok, Yi Peng 3, menjadi sorotan setelah menyeret jangkar lebih dari 100 mil melintasi dasar laut Baltik di Eropa utara. Insiden tersebut memicu pengepungan oleh kapal perang Eropa, meskipun pemilik kapal bekerja sama dalam penyelidikan. Meskipun Kremlin membantah keterlibatan, intelijen Barat masih mencurigai agen-agen Rusia terlibat dalam dugaan sabotase tersebut.
