Perbedaan Mendasar Coto Makassar dan Pallubasa: Daging yang Digunakan dan Rasanya

Tips Pangan94 Dilihat

Perbedaan Coto Makassar dan Pallubasa: Dua Kuliner Khas Makassar yang Menggoyang Lidah

Makassar, salah satu kota di Sulawesi Selatan, memang terkenal dengan kekayaan kuliner yang menggugah selera. Ada banyak hidangan lezat yang menjadi ikon kota ini, di antaranya adalah coto Makassar dan pallubasa. Kedua hidangan ini memiliki cita rasa yang khas dan kerap kali menjadi favorit masyarakat setempat maupun wisatawan.

Meskipun coto Makassar dan pallubasa sama-sama menggunakan daging sebagai bahan utamanya, ternyata ada perbedaan besar pada sejarah dan cara masak kedua hidangan ini. Mari kita bahas lebih lanjut tentang perbedaan antara coto Makassar dan pallubasa.

Sejarah Pallubasa

Dilansir dari Tribun Makassar, pallubasa awalnya konon diperuntukkan sebagai makanan kelas pekerja seperti kuli bangunan, tukang becak, dan kelas pekerja lainnya. Pada zaman dulu, makanan berkuah yang dicampur kelapa parut goreng ini termasuk dalam golongan makanan murah yang hanya dapat dijangkau oleh kalangan pekerja.

Dari catatan sejarah 10 ikon Makassar di Dinas Pariwisata Makassar juga diketahui bahwa pallubasa bisa jadi makanan murah karena campuran isi atau daging di dalamnya bukanlah bagian daging yang mahal. Bagian-bagian sapi yang tidak dibutuhkan oleh pemilik sapi, seperti bakal susu (kandala po), baluta atau darah sapi yang dibekukan, payudara sapi, biji pelir sapi, usus lurus atau parru lambusu, latto-latto atau bagian daging yang bercampur dengan tulang rawan, dan gantungan jantung biasanya digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan pallubasa.

Baca Juga  Rahasia Membuat Nasi Goreng Pinggir Jalan Yang Harum Aromanya

Para pemotong sapi yang disebut papolong kemudian mengolah sisa-sisa bagian sapi tersebut menjadi pallubasa. Jadi, pallubasa sebenarnya merupakan hidangan yang tercipta dari kreativitas para pemotong sapi.

Perbedaan Bahan Baku dan Proses Masak

Pallubasa seringkali disamakan dengan coto Makassar karena keduanya adalah hidangan berkuah dengan menggunakan daging sebagai bahan utamanya. Namun, sebenarnya ada perbedaan pada bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kedua hidangan ini.

Menurut Executive Chef Hotel Santik Makassar, Yohanis Tanga Guling, perbedaan antara pallubasa dan coto Makassar terletak pada bahan-bahan utama yang digunakan. Coto Makassar memiliki warna putih dan menggunakan kacang tanah sebagai salah satu komponennya. Sementara itu, pallubasa memiliki warna kuning dan menggunakan kelapa sangrai sebagai salah satu bumbunya.

Meskipun memiliki perbedaan pada komposisi bumbu dasarnya, baik pallubasa maupun coto Makassar menggunakan rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, sereh (serai), lengkuas, kemiri, dan kunyit. Pallubasa juga biasanya menggunakan kunyit sebagai salah satu bahan utama.

Proses memasak jeroan untuk pallubasa membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan coto Makassar. Jeroan dan daging sapi yang telah matang kemudian diiris tipis dan disajikan dalam mangkuk. Kuah pallubasa juga memiliki kekentalan dan rasa gurih yang khas karena menggunakan kelapa parut yang telah disangrai.

Baca Juga  Inspirasi Diet Artis Korea dengan Mengonsumsi Pisang: Menurunkan 10 Kg dalam Seminggu

Menambah Kenikmatan dengan Telur Bebek

Selain perbedaan pada bahan-bahan utama dan proses masaknya, terdapat pula perbedaan lain antara coto Makassar dan pallubasa. Pallubasa yang otentik biasanya ditambahkan dengan telur bebek saat penyajiannya. Hal ini memberikan sentuhan kenikmatan tersendiri pada hidangan tersebut.

Telur bebek memiliki tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan telur ayam biasa, sehingga memberikan sensasi unik saat dikonsumsi bersama pallubasa. Penggunaan telur bebek juga menambah nilai khas pada hidangan ini.

Pilihan Mana yang Lebih Enak?

Baik coto Makassar maupun pallubasa memiliki cita rasa yang menggugah selera dan menjadi favorit banyak orang, terutama bagi pecinta kuliner khas Makassar. Keduanya memiliki keunikan masing-masing dalam penyajiannya.

Untuk Anda yang suka dengan kuah berwarna putih dan rasa kacang tanah, coto Makassar adalah pilihan yang tepat. Sedangkan jika Anda ingin mencoba hidangan dengan kuah berwarna kuning dan cita rasa gurih yang khas, pallubasa adalah pilihan yang cocok.

Baca Juga  Sensasi Lezat Sate Kambing Spesial untuk Idul Adha

Namun, sebaiknya Anda mencoba kedua hidangan ini untuk menemukan favorit pribadi Anda. Setiap orang memiliki selera yang berbeda-beda, dan mencoba hal baru juga bisa menjadi pengalaman seru dalam menjelajahi kuliner khas suatu daerah.

Fun Fact: Manfaat Kunyit dalam Pallubasa

Selain memberikan warna kuning pada kuah pallubasa, kunyit juga memiliki manfaat kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Kunyit mengandung senyawa curcumin yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan.

Senyawa curcumin dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Mengonsumsi makanan yang menggunakan kunyit sebagai bahan utama, seperti pallubasa, dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan bagi tubuh kita.

Penutup

Coto Makassar dan pallubasa merupakan dua hidangan lezat asal Makassar dengan cita rasa yang unik. Meskipun sama-sama menggunakan daging sapi sebagai bahan utama, terdapat perbedaan pada sejarah, bahan-bahan utama, proses masak, dan penyajiannya.

Baik coto Makassar maupun pallubasa memiliki kelezatan tersendiri dan menjadi ikon kuliner Indonesia Timur. Jika Anda sedang berkunjung ke Makassar atau mencari pengalaman kuliner yang berbeda, jangan lupa mencoba kedua hidangan ini. Siapa tahu, Anda akan menemukan kuliner favorit baru yang bisa menggoyang lidah Anda!
Baca Juga:
Bacon Adalah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *