Mengungkap Misteri Petis Hitam: Rahasia Dibalik Bahan Ikan dan Udang yang Digunakan oleh Para Ibu

Tips Pangan70 Dilihat

Alasan Petis Berwarna Hitam

Petis adalah salah satu bumbu khas Indonesia yang cukup populer. Bumbu ini terbuat dari fermentasi udang atau ikan dengan garam dan air. Proses fermentasi inilah yang menghasilkan pasta kental berwarna gelap dengan aroma yang khas. Rasanya kuat, gurih, manis, asin, dan sedikit pahit. Petis sering digunakan sebagai bumbu penyedap dalam masakan Indonesia seperti soto, bakso, mie ayam, nasi goreng, dan banyak lagi. Selain itu, petis juga bisa dijadikan bahan untuk membuat saus atau sambal, atau digunakan sebagai bahan utama dalam hidangan khas seperti tahu petis dan rujak.

Ada berbagai jenis petis tergantung pada bahan baku dan proses pembuatannya. Misalnya, ada petis udang yang terbuat dari udang yang telah difermentasi dan petis ikan yang terbuat dari ikan yang difermentasi. Namun pernahkah Anda memperhatikan bahwa apapun jenisnya, pastanya selalu berwarna hitam? Padahal jika dilihat dari bahan utamanya yaitu daging ikan atau udang.

Warna hitam pada petis sebenarnya disebabkan oleh adanya reaksi kimia antara protein dan pigmen pada saat proses fermentasi berlangsung. Pigmen tersebut kemudian memberikan warna gelap pada hasil akhir produk tersebut.

Selain itu, warna hitam pada petis juga dapat disebabkan oleh penggunaan gula kelapa merah dalam proses pembuatannya. Gula kelapa merah memiliki kandungan gula yang tinggi dan mengalami reaksi karamelisasi saat difermentasi. Reaksi ini juga berkontribusi dalam memberikan warna hitam pada petis.

Meskipun warna hitam pada petis mungkin terlihat kurang menggugah selera, namun sebenarnya hal ini tidak mempengaruhi rasa atau kualitas dari petis itu sendiri. Petis tetap memiliki rasa yang kuat dan gurih meskipun berwarna gelap.

Selain itu, ada beberapa fun fact menarik tentang petis. Tahukah Anda bahwa petis adalah salah satu bumbu tertua di Indonesia? Bumbu ini telah digunakan sejak zaman dahulu sebagai penambah rasa dalam masakan tradisional. Tidak hanya itu, petis juga memiliki peranan penting dalam budaya kuliner Jawa dan Tionghoa di Indonesia.

Di Jawa, petis sering digunakan sebagai bahan utama dalam hidangan tahu petis. Hidangan ini terdiri dari tahu goreng yang disajikan dengan saus petis yang kental dan sedikit manis. Rasanya yang unik membuat hidangan ini menjadi favorit banyak orang.

Sementara itu, di komunitas Tionghoa di Indonesia, terdapat hidangan bernama “rujak”. Rujak adalah sebuah campuran buah-buahan segar seperti mangga, jambu air, nanas, dan timun yang disiram dengan saus campuran antara gula kelapa merah dan petis udang. Rasanya yang manis asin sangat cocok untuk dinikmati sebagai camilan atau penutup makanan.

Meskipun begitu populer di Indonesia, ternyata petis juga dikenal di beberapa negara Asia lainnya seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Di Malaysia, petis sering digunakan dalam masakan tradisional Melayu seperti nasi lemak dan laksa. Sementara itu, di Singapura dan Thailand, petis sering digunakan dalam hidangan seafood untuk memberikan rasa gurih yang khas.

Selain itu, ada juga variasi dari petis yang cukup unik yaitu petis buah. Petis buah adalah hasil fermentasi dari campuran buah-buahan seperti mangga muda, nanas muda, atau belimbing wuluh dengan garam dan air. Hasil fermentasinya berupa pasta kental berwarna hitam dengan aroma yang segar dan rasa asam manis. Petis buah ini biasanya digunakan sebagai bumbu dalam masakan khas Jawa Tengah.

Jadi, itulah alasan mengapa petis selalu berwarna hitam meskipun bahan utamanya adalah ikan atau udang. Warna gelap pada petis disebabkan oleh reaksi kimia antara protein dan pigmen selama proses fermentasi berlangsung. Meskipun warnanya tidak menggugah selera, namun rasanya tetap kuat dan gurih yang membuatnya menjadi bumbu favorit dalam masakan Indonesia.
Baca Juga:
Bacon Adalah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *