Gado-Gado dengan Kerupuk Merah: Kenikmatan yang Membahayakan Nyawa Anda
Anda tentu kerap membeli gado-gado dengan kerupuk merah bukan? Ya paduan hidangan satu ini memang laris manis karena murah dan enak. Tak hanya itu, campuran sayuran serta sambel kacang, dipadukan dengan kerupuk merah yang gurih, membuat hidangan ini pasti menggoyang lidah Anda.
Namun siapa sangka di balik kenikmatan makan gado-gadi dengan kerupuk merah, diam-diam makanan krispi ini rupanya bisa membahayakan nyawa Anda. Pasalnya, kerupuk merah yang Anda makan atau bahkan digoreng di rumah bisa jadi menggunakan bahan kimia berbahaya, yang bisa membahayakan nyawa. Lalu, bagaimana cara mengetahuinya?
Ciri-ciri Kerupuk Merah Berbahaya
Kerupuk merah adalah salah satu jenis krupuk yang paling populer di Indonesia. Rasanya yang gurih serta warna merah yang khas membuat kudapan ini menjadi idola banyak orang. Namun perlu diingat bahwa tidak semua kerupuk merah aman untuk dikonsumsi.
Menurut May Haryanti, Kepala Bidang Pengawasan Obat dan Makanan Dinas Kesehatan Kota Depok, terdapat beberapa ciri-ciri kerupuk merah berbahaya yang perlu diperhatikan. Pertama, warnanya cerah mengkilap dan lebih mencolok dibandingkan dengan kerupuk biasa. Selain itu, terkadang warna kerupuk tersebut terlihat tidak rata dan ada gumpalan warna pada produknya.
Selain itu, kerupuk merah yang mengandung zat pewarna berbahaya seperti rhodamin B biasanya tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lengkap lainnya. Jadi, ketika Anda membeli kerupuk merah yang tidak memiliki informasi yang jelas mengenai bahan-bahannya, sebaiknya waspada.
Dampak Konsumsi Kerupuk Merah Berlebihan
Selain bahaya bahan kimia berbahaya dalam kerupuk merah, ada juga dampak negatif dari konsumsi kerupuk ini secara berlebihan. Salah satunya adalah masalah kalori. Menurut ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum., tiga buah kerupuk kaleng atau kerupuk mi berukuran sedang bisa mengandung hingga 476 kalori (kkal). Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan kebutuhan kalori orang dewasa yang rata-rata 2.000 kkal per hari.
Konsumsi kerupuk merah secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi karena tingginya kandungan natrium dalam makanan ini. Selain itu, konsumsi kerupuk dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan gagal ginjal dan bahkan meningkatkan risiko terkena kanker.
Tips untuk Menghindari Bahaya Kerupuk Merah
Untungnya, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghindari bahaya dari konsumsi kerupuk merah. Pertama, pastikan Anda membeli kerupuk merah dari produsen yang terpercaya dan memiliki izin resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, perhatikan juga informasi mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk tersebut.
Selain itu, sebaiknya batasi konsumsi kerupuk merah secara berlebihan. Meskipun rasanya enak dan menggoda, tetap ingat bahwa makanan ini tinggi kalori dan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit jika dikonsumsi secara berlebihan.
Terakhir, cobalah untuk memilih kerupuk yang tidak menggunakan pewarna buatan atau bahan kimia lainnya. Kerupuk dengan warna alami seperti kuning atau putih lebih aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung zat-zat berbahaya.
Fun Fact tentang Kerupuk Merah
Sebelum kita menutup artikel ini, ada satu fakta menarik tentang kerupuk merah yang mungkin belum Anda ketahui. Tahukah Anda bahwa warna merah pada kerupuk merah sebenarnya berasal dari pewarna alami?
Pada awalnya, warna merah pada kerupuk merah berasal dari ekstrak kulit kacang tanah yang diberi nama “bongkrek”. Proses pembuatannya cukup rumit dan melibatkan fermentasi kulit kacang tanah dengan jamur tertentu. Namun saat ini, pewarna sintetis sering digunakan untuk memberikan warna merah pada kerupuk tersebut.
Maka dari itu, penting bagi kita sebagai konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi kerupuk merah. Jangan sampai kenikmatan sesaat saat makan gado-gado dengan kerupuk merah mengorbankan kesehatan kita.
Jadi, mulai sekarang perhatikan ciri-ciri kerupuk merah yang aman dan jangan lupa untuk membatasi konsumsi makanan ini. Sebagai gantinya, cobalah untuk mencari alternatif camilan yang lebih sehat namun tetap enak. Ingatlah bahwa kesehatan adalah aset terpenting dalam hidup kita.
Baca Juga:
Bacon Adalah