Ciri-ciri Beras dengan Pemutih
Beras merupakan bahan makanan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Dalam setahun, konsumsi beras per kapita di Indonesia mencapai 114,6 kg. Jumlah ini tentu saja memberikan peluang bagi para petani, pengusaha, dan penjual beras untuk menghasilkan keuntungan maksimal. Namun, peluang ini juga dimanfaatkan oleh oknum nakal untuk menjual beras dengan pemutih.
Masyarakat Indonesia cenderung menyukai beras yang putih dan bersih. Hal ini menjadi kesempatan bagi oknum nakal untuk melakukan tindakan curang dengan menggunakannya sebagai pemutih beras. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri dari beras yang menggunakan pemutih agar tidak salah pilih saat membelinya.
Salah satu ciri-ciri utama dari beras dengan pemutih adalah baunya yang tajam. Kita perlu curiga jika kita mendapatkan beras dengan aroma yang tidak biasa atau terlalu kuat. Selain itu, warna dari beras tersebut juga menjadi indikator penting. Beras yang berkualitas baik umumnya memiliki warna putih alami dan tampak mengkilat.
Penggunaan klorin dalam pemutihan biasanya dilakukan oleh petani atau pedagang nakal untuk mengakali kondisi beras yang sudah apek atau jelek. Mereka mencampurkan klorin saat proses penggilingan agar warna beras terlihat lebih putih dan bersih. Namun, hal ini dapat membahayakan kesehatan konsumen karena klorin adalah bahan kimia yang tidak aman untuk dikonsumsi.
Selain itu, kita juga dapat menilai kualitas beras dari mutu nasi yang dihasilkan setelah dimasak. Sebagian besar orang di Pulau Jawa menyukai nasi yang pulen, sementara di wilayah Sumatera lebih menyukai nasi yang sedikit pera. Namun, seringkali orang kurang memerhatikan kualitas beras saat membeli. Mereka lebih fokus pada kualitas air yang digunakan untuk memasak nasi.
Padahal, untuk mendapatkan nasi yang enak dan lezat, kita harus memperhatikan kualitas beras itu sendiri. Salah satu cara untuk mengetahui mutu beras adalah dengan melihat label SNI (Standar Nasional Indonesia) pada kemasan produk tersebut. Beras dengan label SNI memiliki mutu yang lebih terjamin dibandingkan dengan produk lainnya.
Selain itu, saat kita memegang beras dengan pemutih, kita akan merasakan bahwa permukaannya cenderung licin dan tidak kasar seperti beras biasa. Hal ini karena penggunaan pemutih membuat butiran-butiran beras menjadi licin dan halus. Sebaliknya, jika kita memegang beras putih biasa, butirannya akan menempel di tangan bahkan sulit tergelincir.
Beras berkualitas baik umumnya memiliki warna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron dan kandungan amilosa sekitar 20%. Oleh karena itu, jangan tergiur dengan warna putih mencolok saat membeli beras. Warna putih yang alami memiliki keunikan tersendiri dan lebih sehat untuk dikonsumsi.
Selain itu, ada beberapa fakta menarik tentang beras yang perlu kita ketahui. Tahukah kamu bahwa beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk di Asia? Selain itu, Indonesia merupakan salah satu produsen beras terbesar di dunia. Produk beras dari Indonesia sudah dikenal oleh banyak negara karena kualitasnya yang baik.
Selain itu, ada juga cerita seru tentang kutu beras yang bisa membuat orang mabuk jika mencium aromanya. Jadi, pastikan kamu selalu menyimpan beras dengan baik agar terhindar dari serangan kutu beras yang dapat merusak kualitas dan kebersihan beras tersebut.
Dalam memilih dan membeli beras, kita harus lebih berhati-hati agar tidak tertipu oleh oknum nakal yang menjual beras dengan pemutih. Perhatikan ciri-ciri seperti baunya yang tajam, warnanya yang putih sekali atau putih pucat, serta mutu nasi setelah dimasak. Jika memungkinkan, pilihlah produk beras dengan label SNI untuk menjamin mutunya.
Bersama-sama kita dapat melakukan langkah-langkah kecil namun penting untuk melindungi diri kita sendiri dan orang-orang terdekat dari bahaya pemutihan beras ilegal. Jadi, selalu jaga kesehatanmu dan perhatikan apa yang kamu konsumsi.
Baca Juga:
Bacon Adalah