Perbedaannya Hampir Kasat Mata, Jangan Beli Sosis dengan Ciri-Ciri Ini Walaupun Murah, Bisa Jadi Racun untuk Tubuh
Banyak orang yang menyukasi sosi karena rasanya yang enak dan praktis untuk dimasak. Biasanya sosis dijual di pasaran dalam bungkus kedap udara, dan di freezer atau lemari pendingin. Walaupun sudah lolos uji halal dan BPOM, tetap saja kita harus waspada dengan sosis yang dijual dipasaran.
Hal ini karena sosis yang dijual dijual di pasaran bisa saja sudah kadaluarsa. Selain itu, pedagang harus menyimpan sosis dengan benar supaya tetap layak konsumsi dan tidak jamuran.
Untuk membedakannya, begini cara mengenali sosis yang layak dan yang tidak layak konsumsi.
Berikut ciri sosis berbahan alami dan aman dikonsumsi:
- Memakai kemasan yang bermerk dengan keterangan nama produsen, alamat, tanggal kadaluwarsa, info nutrisi dan nomor registrasi BPOM
- Untuk sosis daging, warnanya cokelat kemerahan alami sedangkan sosis ayam berwarna cokelat pucat
- Tercium aroma alami daging sapi atau ayam
- Jika ditekan agak kenyal, tidak terlalu keras.
- Saat dipotong terlihat permukaan berpori-pori kasar sebagai tekstur adonan daging alami
- Warna tidak luntur saat dimasak dan tidak terlalu mengembang
- Disimpan di dalam freezer oleh pedagang
Ciri-ciri di atas adalah tanda-tanda bahwa sosis tersebut terbuat dari bahan alami dan aman untuk dikonsumsi. Namun, ada juga ciri-ciri sosis yang sebaiknya dihindari karena bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh kita.
Berikut ciri-ciri sosis yang sebaiknya dihindari:
- Biasanya dijual tanpa kemasan.
- Warna daging dan selongsong hampir sama, yakni oranye kemerahan mencolok.
- Aroma yang tercium kuat bukan aroma daging, tapi justru aroma obat
- Teksturnya membal dan sangat kenyal
- Saat dipotong tekstur daging sangat licin dan halus tanpa pori-pori.
- Sosis terkena matahari langsung dan tidak disimpan di freezer ketika membeli.
Jika menemukan sosis dengan ciri-ciri seperti di atas, sebaiknya hindari untuk membelinya karena bisa saja sosis tersebut tidak layak konsumsi atau bahkan mengandung bahan berbahaya seperti pengawet yang berlebihan.
Sebagai pelengkap informasi mengenai sosis, ada beberapa fun fact menarik tentang makanan ini. Tahukah kamu bahwa kata “sosis” berasal dari bahasa Latin “salsus” yang artinya diasinkan atau diasamkan? Awalnya, proses pembuatan sosis dilakukan dengan cara mengasinkan atau mengasamkan daging agar dapat bertahan lebih lama.
Selain itu, ternyata tidak semua negara memiliki sosis yang sama. Di Jerman, sosis yang terkenal adalah bratwurst dan currywurst, sedangkan di Italia terdapat berbagai jenis salami yang terkenal di dunia. Setiap negara memiliki resep dan cara pembuatan sosis yang khas sesuai dengan budaya kuliner mereka.
Jadi, selain menyenangkan untuk dikonsumsi, sosis juga memiliki keunikan dalam sejarah dan variasi di setiap negara. Namun, tetap harus hati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi sosis agar terhindar dari masalah kesehatan.
Untuk menjaga kualitas dan keamanan sosis, sebaiknya menyimpannya di dalam lemari pendingin atau freezer ketika tidak digunakan. Jangan lupa juga untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa sebelum membeli atau mengkonsumsinya.
Dengan mengetahui ciri-ciri sosis yang layak konsumsi serta ciri-ciri sosis yang sebaiknya dihindari, kita dapat lebih bijak dalam memilih dan mengkonsumsi makanan ini. Selalu prioritaskan kesehatan kita dengan menghindari makanan yang tidak layak konsumsi atau mengandung bahan berbahaya.
Jadi, jangan tergoda oleh harga murah ketika membeli sosis. Pastikan melihat tanda-tanda keamanannya seperti kemasan bermerk, warna daging alami, aroma daging sapi atau ayam, tekstur adonan kasar, serta disimpan dengan benar oleh pedagang.
Sebagai penutup artikel ini tentang ciri-ciri sosis berkualitas dan aman dikonsumsi serta ciri-ciri sosis yang sebaiknya dihindari, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Tetaplah waspada dan jaga kesehatan dengan baik!
Baca Juga:
Bacon Adalah
