Peringatan Pada Ibu-Ibu Indonesia: Bahaya Dua Kanker pada Anak Farhan

Tips Pangan31 Dilihat

Belajar dari Anak Farhan Terkena Kanker, Hindari Masak Ini untuk Anak Mulai Sekarang

Apa yang terlintas di pikiran begitu mendengar kata kanker? Kanker sendiri di Indonesia masih menjadi pembunuh nomor satu. Tak sedikit yang risau dan sedih akan vonis kanker. Apalagi kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Orang tua mana yang tidak sedih jika harus mendengar buah hatinya divonis kanker? Hal inilah yang harus dirasakan oleh Farhan, seorang presenter kondang.

Farhan harus merasakan kesedihan setelah sang anak berjuang untuk sembuh dari dua jenis kanker sekaligus. Sebelum leukimia yang baru didiagnosis, ternyata Ridzky menderita kanker kelenjar getah bening. “Jadi pada dasarnya Ridzky didiagnosis mengalami kanker kelenjar getah bening yang sudah menyebar salah satunya ke sumsum tulang belakang,” kata Farhan. Selanjutnya, penyebaran penyakit tersebut menimbulkan penyakit lain yaitu kanker darah alias leukimia.

Muhammad Ridzky Khalid adalah putra dari Muhammad Farhan. Penyebaran ini menyebabkan terjadinya kanker kedua, yaitu leukimia yang terus menyebar ke pembuluh darah. Tak berhenti di situ, penyakit ini juga menyerang beberapa organ vitalnya seperti paru-paru, ginjal, dan susunan syaraf pusat di otak hingga batang otaknya didiagnosa mati oleh dokter.

Sebelum meninggal, ada hal yang cukup membuat Farhan merasa sedih. Hal ini karena sang anak berpesan ingin pulang ke rumah. Ucapan tersebut sudah memberikan tanda bahwa sang anak akan menemui Sang Pencipta. “Sebelum dibawa ke RSCM, Ridzky bilang mau pulang, mau pulang, mau pulang ke rumah,” ucap Erwin Parengkuan, sahabat dari Farhan yang juga ada saat malam Ridzky dirawat.

Farhan sendiri mengaku sudah diberitahu dokter jika kesempatan Ridzky untuk bertahan hidup semakin kecil. Bersama istri, ia harus sabar menghadapi diagnosa dokter yang diungkapkan dua hari sebelum akhirnya Ridzky meninggalkan mereka untuk selamanya. Karena tak kunjung membaik, beberapa alat penunjang hidup pun dicabut. “Kemudian tahap demi tahap dilakukan pencabutan seluruh life support. Dan tepat 48 jam kemudian, hanya dengan menggunakan alat bantu napas dan infus cairan tubuh, maka satu demi satu fungsi organ vitalnya menurun,” ujar Farhan.

Kepergian Ridzky membuat Farhan menjadi menyesal sekaligus waspada dan memberikan peringatan kepada orang tua lainnya. Salah satunya adalah agar anak-anak tidak terkena leukimia dengan menjauhi makanan tertentu.

Leukimia adalah kanker sel darah yang memburuk. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, kasus leukemia di Indonesia meliputi 3/4 dari seluruh kasus kanker pada anak-anak. Pada penderita leukemia, sumsum tulang akan memproduksi sel-sel darah putih secara abnormal. Penyebab dari kondisi ini belum dapat diketahui secara pasti. Namun, beberapa hal dipercaya sebagai faktor yang berpengaruh dalam terjadinya leukemia. Faktor tersebut antara lain faktor genetik dan faktor lingkungan.

Kelainan genetik dapat diturunkan oleh orang tua atau karena adanya riwayat kanker pada keluarga. Kemudian, faktor lingkungan seperti paparan polusi udara, radiasi, hingga zat kimia juga dipercaya memengaruhi terjadinya leukemia pada anak-anak.

Menurut Dokter Spesialis Anak RS Awal Bros Pekanbaru, dr.Yustinah Atmadja,M.Sc.,Sp.A., pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari makanan tertentu. Makanan tersebut adalah makanan yang mengandung bahan pengawet atau bahan kimia. Sebaiknya hindari mengonsumsi makanan tersebut agar anak-anak tidak mudah terserang kanker darah yang mematikan.

Jadi mulai sekarang, hati-hati memberikan makanan untuk si kecil di rumah ya Sase lovers.

Fun Fact:

Apakah kamu tahu bahwa sebagian besar kematian akibat leukimia terjadi pada anak-anak? Meskipun kasus leukimia pada orang dewasa juga ada, namun risiko kematian lebih tinggi pada anak-anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk menjaga pola makan anak-anak mereka agar terhindar dari risiko leukimia ini.

Cerita Seru:

Pernahkah kamu mendengar tentang seorang anak yang sembuh dari leukimia? Cerita ini menceritakan perjuangan seorang anak bernama Aidan yang berhasil mengalahkan leukimia setelah menjalani berbagai macam perawatan dan terapi. Aidan adalah seorang anak yang kuat dan gigih, dan ia berhasil menginspirasi banyak orang dengan kisahnya yang luar biasa.

Aidan awalnya didiagnosis dengan leukimia saat usianya baru 4 tahun. Ia harus menjalani kemoterapi intensif dan perawatan lainnya selama beberapa tahun. Meskipun terkadang merasa lelah dan sakit, Aidan tidak pernah menyerah. Ia selalu tetap ceria dan bersemangat dalam menghadapi segala tantangan.

Selama proses pengobatan, Aidan juga mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan teman-temannya. Mereka selalu ada di sampingnya untuk memberikan semangat dan kekuatan. Selain itu, Aidan juga berusaha menjaga pola makan yang sehat dengan menghindari makanan yang mengandung bahan kimia atau pengawet.

Setelah bertahun-tahun menjalani pengobatan, akhirnya datanglah kabar baik bagi Aidan. Tes darah terbaru menunjukkan bahwa sel-sel kanker dalam tubuhnya telah hilang sepenuhnya. Ia dinyatakan sembuh dari leukimia! Ini adalah momen yang sangat bahagia bagi Aidan dan keluarganya.

Kisah Aidan adalah bukti nyata bahwa leukimia bukanlah akhir dari segalanya. Dengan dukungan, perawatan yang tepat, dan pola makan yang sehat, anak-anak yang mengidap leukimia masih memiliki harapan untuk sembuh. Semoga kisah Aidan dapat menjadi inspirasi bagi semua orang untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.

Sumber:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *