Roti Kompyang: Jajanan Khas Solo yang Tidak Banyak Diketahui
Berlibur ke Solo tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi jajanan khas Solo. Selain wisata budaya, jajanan khas Solo juga wajib Anda cicipi. Pasalnya beragam jajanan khas Solo bisa menjadi pilihan Anda untuk oleh-oleh orang tersayang dan keluarga.
Salah satu jajanan khas Solo yang mungkin belum banyak diketahui oleh pelancong adalah roti kompyang atau kompya. Roti dengan taburan wijen ini merupakan salah satu jajanan asli Solo yang terkenal di wilayah tersebut. Biasanya roti ini hanya dijual saat pagi hari untuk dijadikan sarapan.
Berdiri sejak tahun 1974, pemilik pertama pabrik pembuatan roti Kompyang ini adalah ibu Hani, namun kemudian dilanjutkan oleh Hari, salah satu anaknya yang kini menjadi generasi kedua. Meski dulu produsen pembuat kompyang ini banyak, kini pembuatan roti kompyang milik Hari ini hanya satu-satunya di Solo.
“Dulu roti kompyang itu sebetulnya dari orang Tionghoa, untuk ibadah,” ujar Sutrisni, salah satu pegawai pembuatan roti Kompyang yang sudah bekerja sejak tahun 2004 di pabrik kompyang milik Hari.
Roti Kompyang masih menggunakan cara tradisional dalam proses pembuatannya. Bahkan tungku yang digunakan berasal dari Bayat, Klaten. Untuk proses pembuatan juga terbilang unik. Jika pembuatan roti pada umumnya dimulai di pagi hari, pabrik pembuatan roti Kompyang ini justru dimulai jam 12 malam. Setidaknya, membutuhkan 1,5 jam untuk proses pembuatan hingga matang.
Untuk membuat roti kompyang ini, Hari dibantu oleh 4 karyawan termasuk Sutrisni. Salah satu pegawai bahkan merupakan anak dari pegawai sebelumnya yang bekerja kepada ibu Hani. Menegnai tekstur, jangan kaget. Pasalnya berbeda dengan roti kebanyakan, roti kompyang atau kerap disebut burger Jawa ini memiliki tekstur yang keras. Bahkan semakin lama disimpan makan teksturnya akan semakin keras. Pasalnya, roti kompyang ini tidak menggunakan telur sebagai tambahan yang biasa digunakan untuk pembuatan roti.
Sutrisni bahkan menyebut pelanggan justru menyukai tekstur yang keras ini. “Kadang-kadang kurang keras komplain (pelanggan), kurang kering begitu,” ujar Sutrisni.
Roti kompyang biasanya disajikan dengan ppia-pia, olahan sayuran seperti bakwan namun terbuat dari tepung beras dan kedelai. Jika Anda ingin membelinya, Anda bisa membeli dari pengecer atau agen yang berada di Pasar Gede.
Namun perlu diingat bahwa membelinya langsung dari pabrik tidak disarankan karena pembelian di pabrik hanya berdasarkan pesanan.
Jadi jika Anda sedang berlibur ke Solo dan ingin mencicipi jajanan khas Solo yang tidak banyak diketahui, jangan lupa mencoba roti kompyang ini. Rasanya yang unik dan teksturnya yang keras akan menjadi pengalaman kuliner yang berbeda. Jangan lupa untuk memadukannya dengan ppia-pia untuk menambah kenikmatan makanan Anda.
Fun Fact: Ternyata, roti kompyang ini dahulu digunakan sebagai persembahan untuk ibadah orang Tionghoa yang beragama Konghuchu di Solo. Seiring waktu, roti ini kemudian menjadi jajanan khas Solo dan semakin populer di kalangan masyarakat setempat.
Jadi, tunggu apalagi? Segera cicipi kelezatan roti Kompyang saat berkunjung ke Solo!
Baca Juga:
Bacon Adalah