Kue Tete: Cerita Unik di Balik Kuliner Tradisional Betawi yang Terkenal

Tips Pangan9 Dilihat

Mengenal Kue Ape atau Kue Tete, Camilan Khas Betawi yang Melegenda Sampai Saat Ini

Kue ape atau kue tete adalah salah satu jajanan atau camilan yang telah melegenda dan tetap populer hingga saat ini. Meskipun banyak munculnya jajanan kekinian, kuliner khas Betawi ini tetap bertahan. Kue ape terbuat dari adonan tepung terigu, santan kelapa, gula merah, dan garam. Adonan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam cetakan kue yang memiliki bentuk setengah bola dengan lubang di tengahnya. Setelah itu, kue ape dipanggang hingga matang.

Asal usul dari kue ape sebenarnya tidaklah terlalu jelas secara historis. Banyak yang menyebutkan bahwa asal usulnya berasal dari salah komunikasi antara pembeli dan pedagang kue. Pada masa itu, pembeli bertanya pada pedagang dengan mengatakan “ini kue ape?”. Sehingga lahirlah sebutan “kue ape” yang digunakan hingga saat ini. Sedangkan sebutan “kue tete” cenderung mengarah pada bentuknya yang menyerupai organ intim wanita. Namun demikian, kue ini telah menjadi bagian dari tradisi kuliner Betawi sejak lama dan sering ditemui dalam berbagai acara atau perayaan seperti pernikahan, lebaran, atau acara adat.

Fun Fact: Tahukah kamu bahwa ada sebuah legenda menarik tentang asal usul nama “kue tete”? Konon katanya dulunya ada seorang pedagang kue yang memiliki seorang anak perempuan yang sangat cantik. Banyak orang tertarik untuk membeli kue dari sang pedagang hanya untuk bisa melihat si anak perempuan yang cantik tersebut. Seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai menyebut kue tersebut dengan sebutan “kue tete” karena mengingatkan mereka pada keindahan anak perempuan sang pedagang.

Baca Juga  Peringatan Pada Ibu-Ibu Indonesia: Bahaya Dua Kanker pada Anak Farhan

Sejarah Panjang Kue Ape sebagai Warisan Kuliner Betawi

Kue ape memiliki sejarah yang panjang sebagai bagian dari warisan kuliner Betawi. Suku Betawi sendiri merupakan keturunan dari berbagai suku bangsa seperti Tionghoa, Arab, Melayu, dan Jawa, yang menetap di wilayah Jakarta sejak abad ke-17. Seiring dengan perkembangan zaman, resep dan teknik pembuatan kue ape juga mengalami beberapa perubahan. Beberapa variasi baru muncul seperti kue ape isi keju, cokelat, atau selai. Hal ini menunjukkan adaptasi kue ape terhadap selera dan permintaan konsumen.

Fun Fact: Pernahkah kamu mendengar tentang legenda bahwa penamaan “kue ape” berasal dari kata “a-pe” dalam bahasa Hokkien yang artinya adalah “apa”. Legenda ini mengatakan bahwa saat itu ada seorang pedagang Hokkien yang menjual kue tersebut kepada seorang pelanggan non-Hokkien. Pelanggan tersebut bertanya kepada pedagang Hokkien dengan berkata “A-pe?” (apa ini?). Pedagang Hokkien pun kemudian menyebutnya sebagai “kue ape”.

Kue Ape sebagai Ikon Kuliner Betawi

Kue ape menjadi salah satu ikon kuliner Betawi yang terus dilestarikan dan dipromosikan sebagai bagian dari budaya kota Jakarta. Banyak warung atau toko kue di Jakarta yang menjual kue ape, baik dalam versi tradisional maupun variasi modernnya. Meskipun sejarah pasti dari kue ape tidak diketahui secara rinci, kue ini tetap menjadi simbol identitas kuliner Betawi dan menjadi favorit banyak orang yang mencari cita rasa manis dan lezat dari warisan kuliner tradisional.

Baca Juga  Penyebab dan Solusi Kompor Tidak Nyala Meski Gas LPG Masih Penuh

Fun Fact: Tahukah kamu bahwa pada tahun 2019, sebuah perayaan besar untuk mempromosikan kue ape dilakukan di Jakarta? Acara tersebut diberi nama “Festival Kue Ape” dan diadakan selama tiga hari berturut-turut dengan menghadirkan berbagai jenis dan variasi kue ape dari para penjual terbaik di Jakarta. Festival ini berhasil menarik minat ribuan pengunjung yang ingin menikmati kelezatan kue ape.

Resep Kue Ape untuk Kamu Coba di Rumah

Jika kamu tertarik untuk mencoba membuat sendiri kue ape di rumah, berikut adalah resep sederhana yang bisa kamu coba:

Bahan-bahan:
– 200 gram tepung beras
– 100 gram tepung terigu protein sedang
– 1 sendok teh baking powder
– 1/2 sendok teh garam
– 175 gram gula pasir
– 400 ml air
– 25 ml air daun suji (dibuat dari 25 lembar daun suji dan 2 lembar daun pandan)
– 8 tetes pasta pandan

Cara membuat kue ape:
1. Campur tepung beras, tepung terigu, baking powder, dan garam. Aduk rata. Masukkan gula.
2. Tambahkan setengah bagian air sedikit-sedikit sambil diuleni rata selama 15 menit.
3. Masukkan sisa air dan air daun suji sedikit-sedikit sambil dikocok perlahan sampai menyatu.
4. Diamkan adonan selama 1 jam hingga mengembang dua kali lipat.
5. Panaskan wajan kue ape di atas api besar sambil dioles dengan sedikit minyak. Tuang adonan ke dalam wajan tersebut dan tekan bagian tengahnya hingga sisinya berkulit. Tutup wajan, kecilkan api, dan biarkan matang.

Baca Juga  Kelezatan dan Khasiat Ikan Haring, Makanan Favorit Orang Belanda

Selamat mencoba membuat kue ape di rumah! Jangan lupa untuk menikmati kue ape ini bersama keluarga atau teman saat minum teh di sore hari.

Fun Fact: Tahukah kamu bahwa saat ini ada beberapa toko online yang menjual cetakan khusus untuk membuat kue ape? Cetakan tersebut memiliki bentuk yang mirip dengan cetakan aslinya dan memudahkan kita untuk membuat kue ape sendiri di rumah tanpa harus repot mencari toko yang menjualnya.

Kesimpulan

Kue ape atau kue tete merupakan salah satu camilan tradisional Betawi yang terus dilestarikan hingga saat ini. Meskipun asal usulnya tidak jelas secara historis, kue ini telah menjadi bagian dari warisan kuliner Betawi dan menjadi salah satu ikon kuliner kota Jakarta. Banyak variasi baru muncul sesuai dengan perkembangan zaman dan selera konsumen. Jika kamu ingin mencoba membuat kue ape sendiri di rumah, jangan lupa untuk menggunakan resep yang telah disediakan dan nikmati kelezatannya bersama keluarga atau teman.
Baca Juga:
Bacon Adalah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *